12/02/2015

Nina Dan Ibu Kosnya

Ini adalah kisah pengalamanku yang akan saya bagikan pada pembaca sumbercerita.com. Sebut saja namaku Dany, aku sendiri tinggal di Bandung, dan sedang kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Untuk sekedar informasi saat ini usiaku sudah 25 tahun, tinggi badan 170/60. Aq adalah orang yang sangat suka dengan sex, hayalanku tentang sex sangat luar biasa. Dan aq lebih senang dengan wanita yang lebih tua dariku.
cerita-sex-nina-dan-ibu-kostnyaCerita Sex: Nina dan Ibu Kostnya – Ist
Sex Mahasiswi | Kejadiannya bermula ketika aku bertemu dengan kakak kelasku yang beda jurusan namanya nina, orang jawa, orangnya manis. Awalnya kami hanya cerita tentang masalah kuliah, entah siapa yang memulai akhirnya kami cerita tentang sex. Nina cerita panjang lebar dengan pengalamannya tentang sex, sampai bikin aku terangsang, mungkin karena nina sudah berpengalaman dia tau bahwa saya sudah terangsang.
“Kamu pengen nyoba ga?” katanya,
“Emang kamu mau” kataku.
Kami memutuskan untuk pergi ke tempas kost ku, sesampainya di kosan nina sudah tidak sabar lagi dia menyuruh saya untuk mengunci pintu, belum juga aku selesai menutup pintu nina langsung melumat bibirku, dan aq balas dengan lembut. Setelah beberapa menit dia menghentikan lumatanya dan dia memintaku untuk tiduran. Kembali aq melumat bibirnya, sambil tanganku berusaha membuka kaos yang dipakainya, aq sangat bernafsu ketika melihan payudarahnya, tanpa susa aq langsung membuka kaitan BHnya dan terpangpang jelaslah di hadapanku payudarahnya (ukuranya kira2 34C). Aq langsung mencium dan menghisapnya secara bergantian, tubuhnya semakin tidak karuan.
Nina langsung mendorongku dan dia duduk, dia berusaha untuk membuka pakaianku dan akhirnya aq sudah telanjang bulat. Dia semakin bernafsu diraihnya burungku untuk sementara di kocoknya dan langsung dimasukkan kedalam mulutnya, hampir saja spermaku keluar, karena aq tidak ingin spermaku keluar, aq tarik kepalanya keatas. Aq kembali duduk dan melucuti celana jins yang dia kenakan, di saat saya berusaha menarik celana dalamnya dia berusaha menolak dan berkata
“Kamu mau bertanggung jawab say?”, aq terdiam sejenak memikirkan pertanyaanya, karena nafsuku sudah di ubun-ubun akhinya aq jawab
“ya aq mau bertanggung jawab jika nanti kamu hamil”. Nina langsung mencium kening saya dan kedua mata saya, lalu dia berkata
“Terserah mau kamu apakan saya say” serasa angin segar aq langsung membuka celana dalamnya, aq terdiam sejenak memperhatikan memeknya (sekedar informasi memeknya tembem dan ditumbuhi bulu-bulu yang masih halus).
Tanpa pikir panjang aq langsung mencium dan menjilatnya, dan tangan saya asik meremas kedua payudarahnya.
Mungkin karena dia sudah klimaks, dia langsung menindih saya dan mengarahkan memeknya ke burungku. Aq merasa kesakitan disaat kepala burungku mulai masuk ke memeknya, mungkin karena aq masih perjaka dan dia masih perawan. Nina berusaha keras untuk memasukkan burungku ke memeknya, sekitar 5 menit burungku sudah masuk semua kedalam memeknya, aq suruh dia untuk mendiamkan burungku didalam memeknya agar aq dapat merasakan kedutan memeknya. Lalu aq menindihnya dan menggesek-gesekkan burungku di memeknya lalu ia menahan pinggulku sehingga menghentikan genjotanku.
Lalu ia berkata,
“Masukin aja say….” katanya sambil menunjuk memeknya.
Maka segera saja aku mengambil posisi siap tembak. Lalu pelan-pelan Nina mengarahkan kontolku ke memeknya. Aku dapat merasakan betapa sempit dan hangatnya vagina Nina.
“Pelan pelan ya say…. sakit..” “Soalnya punya kamu gede..”
Lalu aq bisikkan di telinganya“iya say jangan kwatir…”
Aq melakukan gerakan naik turun dengan sangat pelan, agar dia tidak merasa kesakitan dan aku kembali bertanya..
“Gimana sekarang udah Enak… ?” Lalu ia menjawab,
“Iya Ee..nak bangat say..” karena dia sudah mulai keenakan maka aq mempercepat gerakan naik turunya.
Aku genjot terus sampai kira kira lima belas menit saat mau keluar tiba tiba ia berbisik…
“Keluarin di dalam aja ya say…” mendengar perkataanya aq semakin bernafsu, dan akhirnya croot, croot, croot. Kami saling berpelukan dan akhirnya tertidur.
Setelah kejadian itu hampir setiap minggu kami melakukannya, kadang di kosanku dan kadang di kosannya. Setelah minggu ke empat dia menelpon aq dan meminta aq untuk datang ke kosanya, di pikiranku
“dia pasti mengajakku untuk bercinta”. Sesampainya dikosanya dia mengatakan bahwa
“Ibu kostnya ingin mencobaku” aq kaget dibuatnya dan bertanya
“dari mana ibu kost tau?” akhirnya dia mengatakan bahwa dia telah menceritakan persetubuhan kami pada ibu kostnya.
Dia bertanya “say kmu mau apa tidak???” aq terdiam sejenak dan mengatakan “Bersedia” tapi dengan syarat nina tetap harus melayani aq.
Pendek cerita aq berangkat dengan ibu kostnya menuju hotel melati yang ada di daerah kelapa di pusat kota bandung. (sekedar informasi ibu kostnya namanya Rini, usia sekitar 38 tahun) Setelah check-in, segera aq dan ibu rini masuk ke kamar yang telah ditentukan.
“Rini, ingin mencoba kamu say, Rini ga tahan mendengar cerita Nina”, kata ibu Rini sambil memelukku erat setelah di dalam kamar.
“Saya juga ingin merasakan memek Rini..”, kataku sambil mengecup bibirnya.
“Mm.. Mmhh..”, gumam Rini sambil melumat bibirku sementara tangannya langsung masuk ke dalam celanaku, lalu masuk lagi ke celana dalam.
“Ohh.. Enak,…”, bisikku ke telinganya sambil meremas buah dadanya yang besar. lalu Rini menurunkan celanaku dan memerosotkannya hingga lepas.
Akupun segera melepas kaos yang kupakai dan celana dalam yang sudah menggembung. Sementara Rini juga sama melepas semua pakaiannya hingga telanjang bulat. Aq memeluk tubuhnya. Burungku yang sudah tegang dan tegak menyentuh-nyentuh bulu memek dan perutnya. Ibu Rini memegang dan mengocok burungku. Lama kami berciuman sambil saling usap, saling raba, saling remas.
“Ohh.. Mmhh..”, desah Ibu rini ketika tanganku mengusap belahan memeknya lalu jariku masuk ke lubang memeknya yang sudah sangat basah.
” Oohh..”, desah Ibu Rini makin keras ketika aku menurunkan kepala ke dadanya lalu kujilati puting susunya bergantian sembari tangan dan jariku masih tetap memainkan memeknya.
“Say….. Rini sudah tidak kuat lagiihh..”, bisik ibu rini sambil menggerakan pinggulnya seiring tusukan jariku ke memeknya.
“Setubuhi ibu sekarang say….”, pintanya lirih sambil melepaskan diri dari pelukanku lalu dia berbaring di ranjang.
Aku tersenyum, lalu aku pun segera naik ke atas ranjang dan kunaiki tubuh telanjangnya.
“Ayo lekas lakukan, say..”, katanya sambil meraih burungku lalu diarahkan ke lubang memeknya.
“Sabar donk bu.. jangan buru-buru…..”, kataku sambil tersenyum lalu kukecup bibirnya, kemudian kutekan burungku perlahan sampai akhirnya masuk semua ke dalam memeknya.
“Ohh.. Shh.. Enakk, say..”, desah ibu rini sambil menggoyang pinggulnya.
“Ibu sudah tidak sabar lagi karena sudah lama tidak mendapatkan kenikmatan…”, bisik Ibu rini.
“Ohh.. Nikmat sekali, sayy..”, desah kenikmatan keluar dari mulutnya. “Setubuhi lebih cepat, say..”, pintanya sambil mencengkram tubuhku erat.
“Ohh.. Ohh.. Ibu mau keluarr.. Ohh..”, lenguhan panjang terdengar dari mulut ibu rini sambil memejamkan matanya.
Serr! Serr! Lendir birahi ibu rini menyembur disertai dekapan yang sangat erat di tubuhku.
“Say.. Nikmat sekalii..”, desah ibu rini sambil badannya terkulai lemas.
Aku tersenyum melihat ibu rini memejamkan matanya karena kenikmatan yang tiada tara.
“Bu, balikkan badannya dong..”, pintaku sambil mencabut burungku dari memeknya.
Ibu rini menuruti apa permintaanku. Dia tengkurap sambil membuka kakinya agak lebar sehingga memeknya tampak merekah merangsang. Lalu kuarahkan burungku ke lubang memeknya kemudian kutekan hingga masuk semua.
“Mmhh.. Enak sekali, Bu..”, kataku sambil mengeluar masukkan burungku di memeknya.
Aku terus mengeluar masukkan burungku sambil meremas-remas bongkahan pantatnya yang besar dan bulat. Sesekali kusentuh lubang pantatnya dengan jariku.
Tak lama kurasakan sesuatu yang ingin menyembur dari burungku. Kupercepat gerakan burungku sambil menikmati perasaan nyaman yang mulai meningkat.
“Saya mau keluar, bu..”, kataku serak.
“Keluarkan di memek ibu aja.. Biar enak..”, kata ibu rini.
Croott! Crott! Croott! Air maniku menyembur banyak di dalam memek Ibu rini. Kutekan burungku dalam-dalam ke memeknya. Terasa kontolku berdenyut-denyut nikmat. Kudekap ibu rini dari belakang tanpa melepas burungku dari lubang memeknya.
“Nikmat sekali, Bu.. Memek ibu masih nikmat..”, pujiku.
Setelah beres-beres, aku dan ibu rini segera keluar dari hotel tersebut. Kulihat wajah ibu rini sangat cerah dan ceria. Sangat jauh berbeda dari pada saat sebelum kami bersetubuh lebih dari 1 jam yang lalu. Setelah sampai dikosan, Nina bertanya tentang apa yang telah kami lakukan, setelah mendengar cerita saya dia meminta agar saya memuaskannya juga. Tanpa bisa aq tolak akhirnya aq memberikan kepuasan buat dia.
Setelah kejadian itu aq semakin sering melakukan hubungan badan, kadang dengan orang-orang yang sudah berkeluarga dan kadang dengan teman-teman Nina. Nina selalu mencari orang-orang yang haus sex untuk aq layani, semua itu aq lakukan dengan tanpa bayaran, sebab aq juga menikmatinya. Tetapi sekarang nina telah tunangan dan telah pulang ke jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar