Sponsor

12/02/2015

Keteguhan Cinta Ida

Aku berumur 36 tahun dan layak dipanggil om atau lebih ektrim dipanggil bapak, pekerjaanku adalah pedagang bahan bangunan yang bekerja hanya menunggu ataupun menjaga ruko milikku yang cukup besar dan dibantu oleh 24 orang pegawaiku untuk melayani para pembeli ditambah 3 sopir khusus pengantar barang. Disamping sebagai tempat usaha juga merangkap sebagai rumah tinggal. Rukoku berlantai tiga, lantai 1 untuk tempat usaha sedangkan lantai 2 dan 3 sebagai tempat tinggal sehingga aku kalo kerja tidak pernah merasakan kemacetan jalanan Surabaya karena tinggal turun tangga udah nyampek ke my office.
cerita-sex-keteguhan-cinta-idaCerita Sex: Keteguhan Cinta Ida – Ist
Aku tinggal dengan seorang istri dan dua orang anak yang pertama laki-laki kelas 1 SMP dan yang bungsu cewek kelas 4 SD ditambah 1 pembantu dan adiknya istriku yang paling bungsu dari empat bersaudara bernama Ida , seorang pelajar kelas 2 SMU yang ikut kami untuk menemani anak-anak kami. Ida ikut kami saat ia tamat SMP. Anaknya rajin dan pintar dan itu ia buktikan dengan hasil nilai raportnya yang selalu rangking pertama. Antara istriku dan Ida kalo dibandingkan masalah face, mereka sama-sama cantik dan kuning langsat, maklum kakak beradik sehingga kecantikkannya tidak jauh berbeda termasuk tinggi badan yang sama-sama 162 cm.
Bedanya hanya masalah usia, Istriku 32 tahun, Ida baru 16 tahun dan kelincahan, istrikku orangnya lincah karena ia bekerja sebagai manager marketing suatu perusahaan yang cukup besar dan sering berangkat ke luar kota maupun luar negeri yang dituntut selain kepintaran juga kelincahan. Sedangkan Ida orangnya kalem, pendiam dan cool banget disamping itu lebih seger karena masih muda. Perbedaan yang mencolok inilah yang membuat aku diam-diam sering memperhatikan Ida. Wajahnya terlihat selalu smile meskipun dia diam. Moment yang sering kupakai memperhatikan Ida adalah waktu ia menemani anak-anakku bermain diruang santai dan aku duduk disofa pura-pura baca koran, majalah atau nonton tv.
Cerita Sex Hot | Ia duduk di lantai sambil kakinya bersimpuh miring dan pahanya yang putih mulus pasti nampak menantang siapapun yang melihatnya. Dan yang membuat mataku malu-malu memandang adalah CD nya yang selalu kelihatan disela-sela lipatan kakinya. Rasanya pingin banget ngelus pahanya n ngelus CD trus membuka Cdnya truss mainin vaginanya trusss clitorisnya trusss nancepin pentungan dengan dua buah kelereng abadi yang setia mendapingi petunganku setiap saat.
Oooouuuh……..ueeeenaaaaknyaaaaa. Itu sih maunya aku. Dan itulah yang bikin ukuran celanaku jadi sempit.
Gilaaaaaaa…..edyaaaannnnn. Ujung-ujungnya kalo malam istriku jadi lemes kena sasaran pentungan birahiku yang membara.
Yang pasti setiap habis main game birahi, istriku selalu berkata :
” papa emang suami hebat”. Gimana ngak hebat kalo lagi gerayangin tubuhnya yang terlintas selalu tubuhnya ida, jadi maunya berlama-lama mainin onderdilnya.
Mulai gerayangin paha, ngulum bibir, ngemut buah dadanya n ngemut plus jilatin vagina truss clitoris di mainin sampe laharnya meleleh banjir bandang. Pentunganku belum nancep aja, istriku udah muncak ngak karu-karuan ditambah lagi kalo pentunganku udah nancep ke sumur berbulu, pasti istriku teriak histeris :
” Paaaa… genjot terusss….!!!! ” endingnya pentunganku dielus n dicium lalu dibisikin:
” kowe edan banget ” namun sumpah demi jin penghuni planet entah berantah aku ngak pernah kepingin selingkuh, soal godaan wanita sih banyak, sebagian besar mau aja dijadikan bini muda, namun ngak ada yang membuat aku tertarik.
Aku mencintai keluargaku. Tapi begitu melihat iparku yang satu ini, hatiku dibuat kocar kacir ngak mau kompromi. Maunya dekat aja yang identik dengan maunya melekat dengan sang adik ipar. Kalo dipikir istriku udah cakep, pintar, bersahaja dan seorang wanita karir yang terbilang lumayan sukses, namun entah kenapa hati ini ingin dan ingin sekali mendekap erat si adik ipar. Mungkin daya tariknya yang berbeda karena adik iparku orangnya selalu smile, pendiam dan yang pasti dia lebih segar, maklum masih abg. Dasar manusia, sudah dikasih barang bagus, masih aja kepingin yang bagus lagi.
Sekitar jam sebelas siang pada hari minggu, dimana aku dan istriku lagi asyik ngobrol mengisi hari libur, Ida tiba-tiba pingsan sewaktu menemani anak-anakku bermain. Anak-anakku teriak-teriak : Paa…. tante Ida pingsannnn, tante ida pingsannn…!!!, aku langsung menuju ruang tengah dan mendapati ida sedang terbaring dikarpet lantai. Aku langsung pegang keningnya, ternyata panas sekali, tanpa pikir panjang aku bopong dia untuk kubawa kerumah sakit ditemani istriku. Istriku ikut panik sambil berpesan kepembantu untuk menjaga anak-anak. Waktu membopong Ida, aku tidak sempat berpikir macam-macam karena paniknya, padahal roknya tersingkap sehingga kelihatan paha mulus milik Ida. Sesampai di rumah sakit diruang UGD langsung diperiksa oleh dokter ternyata Ida terkena gejala tipus sehingga ia harus dirawat inap. Ida sudah siuman dari pingsannya setelah diobati oleh dokter.
” Paa, tolong jaga Ida yaa….” kata istriku setelah kami mendapatkan kamar rawat inap
” Ada apa maa ,” tanyaku
” Aku besok harus ke Jakarta ada pertemuan dengan seluruh perusahaan cabang selama 4 hari membahas strategi market menghadapi krisis ekonomi yang menimpa Indonesia ” jawab istriku.
Ia memang sering bepergian karena tuntutan pekerjaan.
” Apa ngak bisa ditunda sebentar ”
” Ngak bisa Pa, karena besok jam 11 siang pertemuannya dimulai, jadi mama besok pagi sudah harus kebandara naik pesawat yang terbang pagi”
” Oke lah, jaga diri baik-baik yaa ”
” Ya pa, sebetulnya mama ngak tega ninggalin Ida, tapi gimana lagi pa, bos menyuruh mama untuk berangkat karena urusannya urgen banget yang menyangkut divisi yang mama pimpin ”
Malam ini aku menjaga Ida di rumah sakit sedangkan istriku sebelum mahgrib pamit pulang kerumah untuk nemani anak-anak. Sambil duduk ditepi ranjang ngak puas-puasnya aku memandang wajah Ida yang always smile meski sedang sakit. Wajahnya kuusap dengan waslap saat keringat mengucur dikeningnya dengan penuh kasih plus ada hornynya, maklum dari sononya emang udah ngefans berat. Kuminumkan obat yang tadi kubeli di apotek rumah sakit.
” Mass… Ida ngak usah dijagain, Ida ngak apa-apa kog sendirian disini ”. Kata Ida tiba-tiba setelah minum obat.
” Jangan da, mas ngak bisa ningalin kamu sendirian disini selagi kamu sakit” jawabku
” Ida ngak enak ngerepotin mas ”
” Mas ngak merasa direpotin, kalo sakitmu tambah parah malah mas jadi repot”
” Makasih mass…”
” Sekarang Ida tidur aja supaya cepet sembuh dan bisa sekolah ” ujarku sambil kupegang lembut tangannya yang dipasang impus.
Sambil kuelus-elus rambutnya akhirnya Ida tertidur. Ngak bosan-bosannya kupandangi wajahnya. Wajahnya begitu teduh, raut senyum tergambar dibibirnya, ooohh….rasanya ingin kulumat bibirnya. Lama kupandangi wajah bidadari yang tergolek didepanku, cantik, manis dan mempesona. Akhirnya aku tertidur dikursi samping ranjang.
Besok pagi waktu aku terbangun, kulihat Ida sudah agak baikan, wajahnya terlihat segar. Dia bangun duluan dari aku. Sekitar jam 08.30, dokter didampingan seorang perawat memeriksa kondisi Ida. Setelah diperiksa dokter aku pamit pada Ida untuk menengok rukoku sebentar.
” Mas pulang sebentar ya, nanti kira-kira jam 12.00 mas akan balik lagi ” ujarku sambil kukecup keningnya.
Tiba-tiba aja aku berani ngecup kening Ida, aku ngak tau, secara otomatis aja bibir ini ngecup keningnya. Tapi yang jelas Ida merespon dengan tersenyum manis padaku sambil berucap; ”makasih mas”
Siang jam 12.00 sesuai janjiku, aku ke rumah sakit. Sesampai dikamar tempat rawat inap, begitu kubuka pintu, Ida menyambutku dengan smilenya yang sweet banget. Impusnya ternyata sudah dilepas, aku gembira, artinya sekarang dia lebih sehat. Terlihat dia segar sekali, nampaknya habis mandi, pagi tadi dia hanya kuseka aja.Ida layaknya sedang tidak menderita sakit aja. Duhhh cakepnya iparku ini, gemes aku melihat wajahnya yang lembut. Lalu aku duduk dan mengupas buah mangga harum manis yang kubeli dijalanan tadi.
” Yuuk dimakan buahnya da ,” ujar ku sambil kusuapkan seiris mangga
” Ngak usah repot-repot mas, ” jawab Ida, tapi mau ngak mau dimakan juga mangganya karena setelah dia ngomong kusodorkan irisan mangga dengan memakai garpu didekat mulutnya dan dia kusuapi sampe sebiji buah mangga habis.
” Enakan da ”
” Iya mas, enak dan manisnya sedep ”
” Manisnya kayak yang lagi sakit ,” candaku
” Aaaah… mas ini ada-ada aja,”
” Bener da, kamu manis, malah manis sekali ,” kataku memancing respon iparku
” Ya masih manis mbak Lusi toh mas .” jawabnya malu-malu sambil menyebut nama istriku
” Sama manisnya dong, pabriknya kan sama ”
” hahaha…,” ia tertawa dan tangannya tak terasa menyubit lenganku. Dan tiba-tiba dia diam sambil menunduk ngak berani memandang aku.
” Kenapa da kog tiba-tiba jadi pemalu ama mas ,” tanyaku sambil kuangkat dagunya agar memandangku.
” Maaf mas, Ida tadi ngak nyadar nyubit mas ,” sambil matanya memandangku dengan sayu. Aku memang waktu mengangkat dagunya kudekatkan wajahku dengan wajahnya
” Ngak papa kog da, mas malah seneng ,” ujarku sambil kutatap matanya dalam-dalam.
Kami bertatapan dan entah setan kuntilanak dari mana yang menyelusup ditubuhku, tau-tau aku memajukan mulutku dan mengecup bibirnya dan anehnya kecupanku disambut Ida dengan mesranya. Dia membuka mulutnya menyambut bibir hausku dengan penuh perasaan. Ngak nyangka jabang bayi lanang wedok, kami ciuman cukup lama meskipun ciuman Ida masih terasa kaku (maklum belum pengalaman kali). Lidahku menari-nari dimulutnya dan lidah kami bertemu sambil kusentil-sentil lidahnya dengan lidah ku. Yang kudengar Ida mendesah-desah :
” ughp…..ughp…” tanganku memegang wajahnya dan Ida melingkarkan tangannya yang kemarin dipasang impus dan sekarang sudah dilepas ke leherku.
Sambil ikut setengah berbaring(karena posisi Ida berbaring diranjang) aku menciumi bibir Ida dengan lembut lalu secara perlahan ciumanku turun kelehernya, kukecup dan kujilati lehernya secara perlahan karena aku tidak mau diburu napsu. Kepalanya mengeleng-geleng dan mendesah-desah :
” oooh……uuuuhhh……!!!” aku terus menciumi leher lalu kunaikan lagi mecium bibir Ida.
Namun tiba-tiba aku kaget, karena kepalaku didorong oleh tangannya
” Kenapa da ,” tanyaku dengan perasaan was-was
” Ngak papa mas, pintu kamar belum dikunci, Ida takut ada yang liat ,” jawabnya sambil menunjuk pintu kamar.
” Oooh…,” jawabku sambil langsung beranjak kepintu dan setelah kukunci aku balik lagi ke ranjang Ida dan langsung kami berciuman menyambung adegan film yang terputus.
Kali ini aku lebih berani lagi untuk menyumbu Ida, sambil berciuman tanganku bergerilya mengelus paha Ida yang telah lama kuinginkan yang akhirnya kesampaian juga menyentuh paha mulus si smile. Tangan Ida makin erat memelukku. Secara lembut tanganku mulai menyelusup didaerah gunung kembar. Ida semakin ngos-ngosan mendapat cumbuanku : ”oooh mas Ariiii..” desah Ida. Tanganku yang sudah menyelinap dibalik baju kaos Ida pelan-pelan mencari kaitan bra yang dipakai. Entah gimana tubuh Ida dimiringkan untuk mempermudah melepas kaitan branya. Setelah terbuka tanganku dengan gemes meremas gunung kembar perawan yang kencang dan kenyal.
Rasanya belum sip kalo belum mimik susu, maka dengan mengobarkan semangat 45 napsu birahi Ida, tanganku menarik baju kaos yang dikenakan Ida. Nampaknya Ida udah pasrah banget (maklum abg lagi horny) baju kaos yang kutarik malah dia bantu menarik sendiri. Setelah terbuka bajunya, mataku hampir terloncat melihat pemandangan gunung Fujiyama milik Ida. Indah sekali, gunungnya lumayan besar berwarna kuning langsat pokoknya putih mulus lah dengan puting merah muda yang mencuat tegak gagah berani pertanda bahwa Ida horny banget. Kukulum puting beliung susu cap perawan milik Ida, kukenyot, kujilati trus tangan satunya memilin-milin gunung tetangganya. Ida makin mendesah-desah :
” ooohh massss……. mas Ariiiiii……masssss…..” aku makin horny mendengar desah perawan satu ini.
Tanganku yang memang sudah trampil menaikan birahi lawan tanding mulai nekad mengerayangi paha Ida. Tanganku kunaikan kegudang penyimpanan clitoris, ku elus-elus gudangnya dan trasa CD nya basah lalu jurus nekad berkembang tambah nekad. Selimut yang menutupi tubuhnya kusingkap dan roknya kupelorotkan, ternyata Ida sendiri membantu mempermudah melepas roknya setelah itu Cdnya kupelorotkan dan lagi-lagi Ida membantu dengan sendirinya dengan menaikan pantatnya agar acara pelorotan berjalan dengan lancar.
Dan kali ini aku lebih terbelalak menikmati pemandangan gudang penyimpanan clitoris terindah milik Ida. Bukan main pembaca, ini memang bukan main-main, tumbuhan disekitar gudang betul-betul tumbuh indah dan bagus. Jarang tapi tertata. Apalagi gudangnya, ooohhhh my ghost ….antik banget, model ditata oleh asiktetur high class. Nah ini yang bikin aku ingin main-mainin gudang yang bukan main ini. Bukan mainn!!!.
Ngak sabar kuelus-elus-elus tumbuhan disekitar gudang, lalu jariku menyelinap kegudang lewat pintu bergaris keatas yang merupakan ciri khas pintu gudang wanita didunia. Jariku terus menjelajah untuk menemui sang clitoris yang suka sembunyi digudang. Setelah ketemu kuelus dengan lembut, aku lama kangen pingin banget ketemu siclitoris Ida. Dan saking kangennya ngak puas kuelus lalu aku ciumi dan kujilati. Clitoris menangis terharu karena ketemu aku, saking terharunya gudang Ida kebanjiran air bah. Basah dan becek. Ida mengelinjang ngak karuan diserbu kenikmatan.
” Massssssss…….masssss……..masssss…..!!!!??,” desahnya makin keras. Rambutku dijambak dengan kuatnya oleh Ida. Kumainkan puting beliung sembari mejilaliti gudang plus penghuninya siclitoris.
Makin lama Ida makin mendesah-desah ngak karuan.
” ooooohhh…..massss …… enaak masss…!!? ” desahnya makin menjadi-jadi. Dan tiba-tiba lagi kepalaku dijepit kuat oleh kaki Ida dan Ia berteriak :
” Mas Ariiii,…. Ida mo piii…pissssss .” ternyata Ida lagi orgasme.
Dan tiba-tiba pula, HP ku berdering, terpaksa permainan kuhentikan karena bunyi musik di HP adalah bunyi panggilan khusus dari istriku. Istriku menanyakan kabar sakitnya Ida, lalu kujawab Ida makin baikan. Dalam hati aku tersenyum, bayangin orang sakit dicumbu tapi ngak kelihatan sakit, hal ini mungkin pengaruh hebat dari birahi yang lagi naik kali.
Setelah bicara kabar kabur dengan istri, HP kututup dan kulihat Ida memperhatikan aku dengan seksama seperti orang bengong.
” Maaf da , mas Ari khilaf ,” aku membuka kalimat
” Ngak papa mas, Mas ngak salah kog . ” jawabnya sambil tangannya meraih tanganku
” Tapi seharusnya mas menjaga Ida, namun mas malah memperlakukan Ida seperti tadi .”
” Mas Ari sudah menjaga Ida, Ida merasa bahagia mas Ari ada disini jagain Ida yang lagi sakit .”
” Tapi yang tadi kan bukan jagain ”
” Iya mas, tapi mas membuat Ida sekarang jadi sehat gara-gara cinta yang mas berikan pada Ida.”
” Apa Ida ngak nyesel mas perlakukan seperti tadi ?”
” Ngak mas, malah Ida bahagia banget dapat dekat sekali ama mas Ari .”
Aku terenyuh mendengar kalimat polos iparku ini, diam-diam ternyata dia ada hati juga sama aku, lalu kukecup bibirnya dan kami berciuman sebentar lalu aku berkata : ” Apa Ida sudah punya pacar ?
” Belum mas ,” jawabnya singkat
” Orang secantik kamu pasti banyak yang naksir ,”
” Emang iya sih mas, banyak yang nyatakan cinta ama Ida, tapi Ida tolak,”
” Kenapa ?”
” Karena Ida ngak cinta ”
” Pernah ngak Ida dicium oleh orang ”
” Belum mas, kalau dicium pipi n kening ama ortu sih sering ”
” Bener nih ”
” Bener mas, Ida belum pernah punya pacar ,” jawab Ida serius banget
” Trus kenapa sama mas kog mau dicium ?” tanyaku mencari responnya
Ida terdiam, lalu ia menundukkan kepala dan terlihat air matanya berlinang. Aku merasa bersalah menanyakan hal ini sehingga Ida menangis. Mungkin ia merasa bersalah telah bercumbu dengan suami kakaknya sendiri.
” Maafkan mas Ari yaa ” kataku sambil kuelus kepalanya
” Maafkan Ida juga mas ,” jawab Ida
Pembicaraan kami terputus sejenak karena ada bel bunyi, Ida cepat-cepat memakai pakaiannya kembali lalu berselimut seperti kebiasaan orang sakit. Aku menuju pintu, lalu pintu kubuka ternyata seorang dokter didampingi seorang perawat akan memeriksa keadaan sakit Ida. Setelah diperiksa dokter mengatakan bahwa kondisi Ida cepat sekali baiknya. Mungkin 2 atau 3 hari bisa pulang dan yang penting harus minum obat secara teratur, kemudian dokter permisi keluar untuk memeriksa pasien lainnya. Memang di rumah sakit ini, sehari sebanyak 3 kali diperiksa langsung oleh dokter, pagi, siang dan sore. Setelah dokter keluar, pintu kukunci kembali. Memang aneh aku melihat kondisi Ida, secepat itu ia sudah kelihatan segar. Sempat aku berpikir ngawur, mungkin cumbuanku yang membuat dia cepat baikan. Barangkali aja.
” Oh ya, Ida udah minum obatnya ?.” tanyaku membuka pembicaraan
” Udah mas, tadi sebelum mas dateng Ida udah makan dan langsung Ida minum obat ,” jawabnya
” Kalo gitu sekarang minum bibir aja yaa…,” kataku bercanda
” Ah…. mas Ari nakallllll…..,” jawab Ida manja sambil mencubit lenganku.
Ngak banyak pikir panjang lagi, aku langsung mencium bibir Ida untuk melanjutkan episode ke 2. Ida menyambut ciumanku, kali ini Ida tidak lagi pasif banget, ia sudah berani memainkan lidahnya ke lidahku. Mungkin dia belajar dari episode pertama tadi. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya lagi menyusup kedalam baju kaos meremas payudaranya yang masih kenyal, merasa kurang sip, baju kaosnya kulepas dan kebetulan branya yang tadi terlepas tidak dipakai lagi sehingga langsung terpampanglah gunung fujiyama yang indah yang putih mulus yang mengemeskan yang kencang dan yang kenyal.
Ida pasrah kuperlakukan begini. Kemudian rok dan Cdnya kuperlorotkan. Lengkap sudah tubuhnya jadi bugil. Luar biasa pemandangan tubuh iparku ini, tugu monas, patung liberty, niagara, pantai kuta dan lain-lain, rasanya lebih indah tubuh telanjang Ida. So pasti bo. Bayangin tubuh mulus seorang abg cantik yang belum pernah dijamah orang terpampang menantang membuat jakun turun naik, apalagi yang didalam celana, makin gila tegangnya. Sesak betul celanaku bo. Naluri laki-lakiku betul-betul naik pitam. Secara lembut kuelus semua tubuh Ida dari ujung kepala sampai ujung kaki dan yang paling lama ngelusnya di gunung maupun di gudang.
Namanya abg ngak pernah tersentuh tangan lelaki, begitu diserbu tangan jailku langsung hornynya naik 360 derajat. Waktu clitorisnya kumainkan dengan jari sambil ngemut puting beliungnya, Ida ngos-ngosan dan mendesah-desah ngak tau juntrungannya : mass……masss….masss…mass Ariiii…..ooooohhhhh…mas Ariiiii……!!!!, mendengar histerianya aku makin napsu aja truss daripada celanaku sesak didesak pentungan sambil mencumbu Ida secara bertahap pakaianku kulepas semua (sudah tua n udah terlalu pengalaman untuk bercinta, jadi lepas pakaian sambil terus mencumbu gampang dilakukan tanpa disadari lawan) Dan aku bugil. Ida pasrah aja kukankangin.
Kutindih tubuhnya dari atas dan kuciumi dari bibir lanjut keleher secara beraturan sambil tanganku memegang pentunganku untuk kugesek-gesekan ke vaginanya. Makin banjir aja vaginanya. Aku sebetulnya pingin pentunganku diemut Ida, tapi kupikir nantilah kalau sudah waktunya bermain dengan variasi teknik senggama yang macam-macam. Sekarang ini cukup yang konvensional aja. Dengan yang konvensional aja udah nikmatnya minta ampun, ngapain pake yang macem-macem, ya ngak !!!. Sambil aku gesek-gesekan pentunganku, aku berbisik padanya :
” Ida mau menerima semua cinta mas secara utuh ?”. Gombal nih yeee.
Ida tidak menjawab dan hanya menganguk sambil tersenyum manis (sebetulnya aku ngak tega mengajak Ida untuk senggama karena dia lagi sakit tapi aku lihat kayaknya sakitnya ngak begitu parah disamping itu aku sudah terlanjur diburu napsu yang tak terkendali lagi, jadi yaa sudahhh, lanjut aja mainnya). Ida makin erat memelukku. Pertanda dia setuju apa yang kumau dan yang kutau aku ngak mau tau kalo dia adalah iparku sendiri, namanya cinta terpendam begitu dapat peluang semua yang dipendam dikeluarkan yang jelas aku ingin memendam pentunganku kedalam vaginanya. Pelan-pelan kumasukan pentunganku kelubang buaya sambil kugesek secara lembut, awalnya Ida kenikmatan, begitu separuh pentunganku melesak ke lubang vagina, Ida menjerit tertahan :
” Masss….sakiiiit…..” ya ampunnnnnn….pentunganku telah merobek selaput dara perawan Ida.
” Sabar ya sayang, awalnya emang agak sakit, tapi sebentar lagi enak kog ,” kataku menjelaskan proses awal seorang perawan baru bersenggama. Dengan perlahan tapi pasti pentunganku akhirnya masuk semua ke lubang buaya. Ida menjerit : ” Auuuuhh…..sakit massss….!!!”
” Tenang sayang, sabar ya, habis ini terasa nikmat kog ,” jawabku menenangkan Ida.
Aku diamkan sesaat pentunganku didalam vaginanya untuk memberi waktu penyesuaian lubang perawan dijejali pentungan yang belum pernah dirasakan. Sambil tetap kuciumi bibirnya untuk mengurangi rasa sakit secara pelan-pelan kunaik turunkan pentunganku.
” Sekarang apa masih sakit sayang?” tanyaku
” Ngak lagi mas, malah nikmat oooh masss….enakkk banget mass.. ” jawabnya mendesah sambil makin erat memelukku, dan pantatnya mulai ikut bergoyang secara otomatis mengimbangi pentungan yang naik turun.
Aku terus memompa vaginanya sambil tanganku meremas payudara yang kenyal dengan lembut sambil kuselingi mencium bibir lalu keleher jenjangnya dan Ida makin kuat mencekram punggungku. Terlihat napsunya makin meledak-ledak dan tinggal waktunya aja untuk meledak. Ngak ada hitungan lima menit Ida sudah teriak : ” Mass……..ohhh mass….mass Ariiiiiiiiiiiiii….” ternyata Ida orgasme, tangannya tidak lagi mencekram kuat punggungku malah tergolek lemas namun tetap memeluk punggungku. Aku ngak lagi genjot vaginanya, kudiamkan sejenak pentunganku sembunyi digudang Ida. Biar kunikmati jepitan vagina gadis muda belia ini.
” Nikmat say…..? ” tanyaku masih tetap diatas tubuhnya
” Iyaaa mass, ” jawabnya pelan mendesah
” Itu namanya muncak ato orgasme seorang perempuan ,” jelasku
” Ooooh…orgasme perempuan nikmat ya mass, ” jawabnya tersenyum. Dasar katrok sex, jadi Ida menjawab dengan
kepolosan seorang abg yang belum pernah bermain sex. Udah tau enak, pasti pingin lagi disenggamai.
” Apa mau orgasme lagi ? ” tanyakku
” Mauuuu…..!!!!!”
Begitu selesai ngomong ”mau” kunaik-turunkan pentunganku. Kali ini aku bermain agak lebih keras. Tanganku ngak pernah diam untuk meremas menikmati payudara yang kenyal ini. Dari meremas disambung mengenyot trus cium bibir turun keleher turun lagi ke gunung fujiyama dst dst…., uuuuuppp betul-betul edan nikmatnya pembaca. Brasa banget, gimana ngak berasa, dapet lawan tanding seorang perawan cantik jelita dan masih muda, polos lagi. Pembaca pasti ngiri. Disamping memang napsu, aku lama telah Fall in love ama dia. Jadinya lengkap deh. Passion and love membaur jadi satu alias napsu dan cinta bertemu padu untuk bersetubuh. Very sedeeeeeep…..
” Mas Ariiiiii…..Mas Ariiiiiii…..” Ida mendesah tiap pentunganku menggenjot vaginanya.
” Daaaaaaa…..Ida sayannngggg……” aku sendiri ngak kuat menahan desahan kenikmatan yang kudapat.
” Trusss….massss….teeeruuuus…masssss….!!!”
Makin gila napsunya Ida, pantatnya goyang ngak karu-karuan menerima sodokan pentungan keramatku. Pantatnya terkadang muter, terkadang naik turun dan pokoknya ngak karuan deh. Namanya juga belum begitu pengalaman ngesex, jadi gerakannya semrawut sesuai gejolak napsunya yang meledak-ledak. Tapi pada prisipnya enak banget aku bisa bersetubuh dengan gadis idaman kedua setelah istriku.
Awalnya dulu aku ya katrok juga kalo ngesek, waktu pertama kali berhubungan dengan istriku, habis cium-cium dan pegang-pegang langsung main tancep aja, maklum waktu masih pelajar trus lanjut jadi mahasiswa kalo pacaran paling-paling cuman cium bibir atau pegang-pegang susu dan pacarku dulu rata-rata kalo sekarang masuk dalam katagori alim, itupun pacarku masih pake baju. Jadi meremas susu dibajunya. Itu udah termasuk nikmat dan sedap. Kalo sekarang seiring dengan pengalaman jadi suami yang punya jam terbang cukup tinggi, teknik sex yang macem-macem sudah dikuasai.
Paling-paling sekitar 5 – 7 menit Ida udah mulai orgasme lagi dan begitu tau dia mau muncak, sodokanku makin kukencangkan biar muncak bareng. Aku kasihan sama Ida kalo kubuat lama-lama bersetubuh. Nanti ada waktunya bersetubuh dengan dia dengan waktu yang lamaaaaaaa.
” Masss…..masssss….Ida mo mun…..caaaakkkk…..!!!!” jerit Ida
” Ayooo goyang terus say…. mas juga mauuuuuuu….”
Dan Ida mengejang mencapai titik tertinggi persetubuhan :
”orgasme”. Aku sendiri sebelum spermaku tumpah didalam, cepat-cepat kukeluarkan pentunganku dan kumuncratkan ketubuh Ida :
”Oooooooooooh……….!!!” jeritku kenikmatan.
Banyak sekali spermaku yang muncrat. Setelah itu aku tergolek kecapekan disamping Ida. Capek nikmat. Sperma yang muncrat ditubuh Ida kusuruh Ida untuk dilap langsung dengan tangan dan kusuruh masukkan kemulutnya.
” Masukkan aja daa, enak kog sperma laki-laki yang disayangin,” jelasku, tadi waktu spermaku muncrat sengaja ngak kumasukan kemulutnya, karena aku harus bertahap melakukan permainan sex.
Kalo sama istri jelas dia marah kalo ngak di telan spermaku, karena diyakini sebagai obat awet muda dan kondisi tubuh jadi fit. Disamping itu rasanya katanya sedap, asin-asin gurih. Tau deh aku sendiri ngak pernah kepingin ngrasain barang sendiri. Pemali.
” Gimana rasanya sayang ?” tanyaku
” Enak massss, asin dan gurih.” jawabnya sambil menjilati tangannya yang berlepotan spermaku.
Setelah berbaring sebentar kami bangkit dari ranjang, dan sprei yang terciprat sperma serta terkena darah perawan Ida kutarik, kulepas dari ranjang lalu kami kekamar mandi sambil membersihkan bekas darah perawan plus sperma yang ada disprei. Kami mandi dan saling menyabuni tubuh kami. Aku ngak berpikir untuk melanjutkan permainan sex lagi meski aku tegang lagi disaat mandi bareng. Kasihan Ida, dia lagi sakit meskipun sekarang tanda-tanda sakitnya tidak ada. Biarlah dia istirahat sejenak.
Sehabis selesai mandi dan berpakaian kembali, aku panggil perawat jaga untuk menggantikan sprei dengan alasan terkena muntahnya Ida. Ida hanya tersenyum manis sambil menggelayutkan tangannya ke tanganku mendengar aku bohong pada perawat. Tidak lama kemudian perawat datang dengan membawa sprei baru dan setelah mengambil sprei basah dikamar mandi dia pamit keluar. Setelah pintu kamar kukunci kami berbaring diranjang sambil berpelukan mesra. Ngak terasa kami tertidur lelap. Mungkin kecapean habis bertempur. Aku terbangun disaat Hpku berbunyi dan aku tau kalo itu adalah panggilan istriku. Ngak terlalu lama aku ngobrol dengan istriku, dia hanya menanyakan kondisi Ida maupun anak-anak dirumah. Kulihat Ida juga terbangun.
” Gimana da, nyenyak tidurnya ?” setelah memasukan HP kekantong celanaku
” Nyenyak sekali mas ,” jawabnya dengan senyum manis yang tambah manis aja
” Yuukk duduk disofa aja ngak usah diranjang,” ajakku.
Kamar rawat inap yang ditempati Ida adalah kamar VIP, jadi fasilitasnya sama dengan fasilitas kamar hotel berbintang, perabotannya lengkap, ada kulkas, TV, AC, sofa, kamar mandi air panas dingin dll.
” Ida ngak nyesel telah berhubungan dengan Mas hingga keperawan yang seharusnya dijaga telah mas rengut” tanyaku setelah dia duduk disampingku.
” Ngak mas, Ida sama sekali ngak nyesel,” katanya polos, lalu kuraih kepalanya dan kusandarkan kedadaku dan dia melingkarkan tangannya dengan manja kepinggangku.
” Benerr…?”
” Bener mas, Ida rela melepas keperawanan Ida untuk mas Ari”
” Makasih da, mas semenjak Ida tinggal dirumah diam-diam mas suka banget ama Ida.” omongku sedikit gombal, tapi sebenernya aku jujur emang naksir dia.
” Ida juga mas, sehingga Ida sulit untuk mendapatkan pacar ”
” Kenapa sulit, kan banyak cowok yang naksir kamu ”
” Iya mas, tapi obsesi Ida selalu ingin yang kayak mas Ari ”
” Kenapa harus yang kayak mas, sedangkan banyak lelaki yang bisa lebih dari mas apalagi mas udah termasuk orang yang tidak muda lagi.”
” Ngak tau deh mas, maunya Ida yang kayak mas, pokoknya kayak mas.”
” Seharusnya Ida sudah punya pujaan hati, karena pesonamu membuat lelaki manapun akan ingin memilikimu”
” Ngak tau ah, pokoknya Ida maunya kayak mas Ari, orangnya ganteng, baik, penuh perhatian, rendah hati dan tidak pernah sombong jadi orang kaya.”
” Kata siapa mas begitu, rasanya mas biasa-biasa aja.”
” Kata Ida sendiri, karena Ida udah lama ngumpul ama mas jadi tau kehidupan mas Ari, ditambah lagi cerita dari pegawai mas mapun mbok Imah.”
” Ah, ngarang aja mereka, rasanya mas ngak sebaik yang mereka ceritakan.” selaku
” Bener mas, pak Parto pegawai mas pernah cerita, waktu istrinya kena musibah tabrak lari semua ongkos rumah sakit mas yang tanggung malah mas memberi uang tambahan untuk mereka, lalu mbak Parmi si kasir, waktu melahirkan, mas juga yang tanggung, pegawai lainnya juga kalo ada kesusahan apapun pasti mas bantu termasuk mbok Imah pembantu kita, sewaktu suaminya meninggal dikampung, mas juga datang dan membantu seluruh biaya pemakaman sampe selamatan semuanya mas tanggung, itulah mas yang membuat semua pegawai dan pembatu hormat dengan mas. Ida juga diam-diam mengidolakan mas Ari.” jelasnya penuh semangat. Ngak nyangka sipendiam ini kalo ngomong panjang juga.
” Itu adalah kewajiban mas melihat orang susah, bagaimanapun juga selama kita mampu menolong ya kita tolong mereka.”
” Inilah mas yang bikin Ida jatuh cinta dengan mas Ari.” makin erat Ida memelukku.
Ternyata anak ini diam-diam jatuh cinta ama aku. Ngak nyangka deh. Aku juga diam-diam naksir dia, ternyata diam-diam terjadi kesamaan sama-sama naksir secara diam-diam.
” Jadi selama ini Ida menginginkan Mas Ari menjadi kekasih Ida.”
” Iya mas, Ida sering cemburu kalo liat mas Ari ama mbak lusi bermesraan, rasanya Ida pingin dipeluk mas Ari seperti mas memeluk mbak Lusi,” katanya sambil kepalanya lebih dirapatkan kedadaku.
Kucium kepalanya dengan lembut dan kudongakkan kepalanya lalu kucium mesra bibirnya. Ida menyambut mesra ciumanku. Tapi aku ngak mau lama berciuman karena aku takut lupa, sekarang jam sudah menunjukan pukul 5 sore yang berarti dokter akan memeriksa kondisi Ida.
” Apa Ida ngak tambah sakit main cinta ama mas ?”
” Enn…ngak mas, Ida malah jadi sehat disuntik mas Ari,” canda Ida. Tapi emang kenyataannya kulihat Ida sehat-sehat aja. Ampuh juga suntikan pentungan, pikirku ngawur.
” Apa Ida ngak salah memilih mas, sedangkan mas udah tua ,”
” Ngak mas, bilang siapa mas udah tua, menurut Ida mas masih muda kog.”
Mendengar dibilang masih muda, kupingku kayak mekar aja, ternyata pintar juga nih anak bikin orang bangga.
” Tapi da, kamu kan masih muda,”
” Muda atau tua yang penting hati ini bahagia, apa salahnya kalo Ida mencintai Mas Ari, cinta kan ngak bisa dipaksa dan ngak mandang usia.” ujarnya.
Bukan main ternyata pintar juga abg ini ber filsafat cinta. Aku makin terharu, kupeluk erat tubuhnya. Ternyata benar dugaanku, ngak lama bel kamar berbunyi, setelah kubuka ternyata dokter dan perawat mau memeriksa kondisi Ida. Setelah diperiksa, tekanan darah maupun suhu badan dll dokter berucap :
” Adik bapak kondisinya cepat sekali baik, meskipun baru gejala tipus, biasanya pasien dalam 4 atau 5 hari malah terkadang lebih kondisinya baru baik, tapi adik bapak meskipun baru sehari luar biasa perkembangannya”
” Makasih pak dokter, kapan adik Saya boleh pulang?, tanyaku
” Kami lihat perkembangannya sampai besok pagi, tapi Saya sarankan minimal 2 hari lagi adik bapak pulang agar kami bisa memastikan kalo adik bapak betul-betul sudah sehat,” dokter menjelaskan
” Baiklah dok, kalo itu yang terbaik,”
” Tolong jangan lupa obatnya secara teratur diminum dan makanan yang dibawa perawat ini segera dimakan supaya cepat sembuh.”
” Makasih dok, saran anda akan saya turuti.”
Setelah itu dokter dan perawat pamit keluar, lalu pintu kukunci kembali. Aku lalu berpikir ngawur lagi, mungkin orang sakit kalo birahinya naik terus birahinya dilampiaskan akan membantu percepatan penyembuhan, aahhh ngawur aja eee siapa tau bener ya.
” Yuuk sayang, makanannya dimakan, mas suapin yaa,” aku menyuruh Ida untuk makan dan ia menurut.
Ida mendekati aku duduk disofa, lalu kusuapi dengan penuh rasa cinta. Setiap sesuap Ida selalu tersenyum manis, ngak terasa sepiring sudah dia habisin lalu kuambil obat dan kusuapkan lagi kemulutnya dan kuberi segelas air aqua. Setelah itu dia mengucapkan terima kasih atas suapanku.
” Makasih mas,” ucapnya lalu diciumnya pipiku berulang-ulang sampe aku gelagapan.
Udah berani nih anak mencium aku, tapi aku seneng banget. Kepalanya kupegang trus kulumat bibir ranumnya dengan penuh perasaan. Cukup lama kami saling melumat bibir, kurasakan Ida mulai horny lagi, tapi aku mengerem perasaanku karena aku harus pulang dulu menengok anak-anak dirumah sekaligus kontrol usahaku sebelum tutup, karena usahaku buka sampai sore aja. Kuhentikan ciuman mesra kami lalu aku berujar pada Ida :
” Udah dulu ya sayang, mas harus pulang sebentar untuk tengok anak-anak dan ruko, nanti setelah mahgrib mas akan balik lagi nemani Ida.”
” Iya mas, hati-hati kalo nyetir mobil,” Ida menyahut tapi pelukannya tetap erat ditubuhku, nampaknya ia kepingin terus-terusan dekat denganku, berat melepaskan diriku.
Beginilah kalo abg lagi jatuh cinta, maunya lengket terus kayak perangko. Sebetulnya sih aku pingin terus dekat Ida, tapi kewajiban seorang bapak harus tetap berjalan (sombong dikit ngak papa kan pembaca)
” Udah ya sayang, nanti kita sambung lagi ,” kataku sambil secara lembut tangannya kulepaskan dan sebelum keluar kamar kusempatkan untuk mencium bibirnya sebentar lalu aku pamit pulang.
Saat aku baru beberapa langkah melangkah pulang, datang rombongan anak memakai pakaian seragam sekolah, mungkin sekitar 25 sampai 30 orang, mereka membezuk Ida. Aku tetap berlalu menuju pintu keluar. Aku tadi pagi memang menelpon walikelas sekolah Ida meminta ijin untuk tidak masuk sekolah karena sakit dan sedang di opname.
Setelah mahgrib, aku kerumah sakit lagi mendatangi sang kekasih yang pasti ngak sabar menunggu sang arjuna mencari cinta datang membawa api panah asmara. Gila, selama perjalanan kerumah sakit adik kecilku bergerak maju terus, pentunganku manjang sendiri, celana yang kupakai jadi terasa sempit, capek deh benerin posisi celana supaya nyaman dipake, habis otak ini sudah ngeres dipenuhi berita percintaan dengan sang dara cantik rupawan. Mungkin Ida kalo disuruh casting main film pasti diterima, orangnya cantik, bodynya oke banget, tingginya cukup lumayan tinggi untuk ukuran cewek indonesia, otaknya pintar dan pesonanya membuat orang pasti terkesima, apalagi laki-laki, dijamin liurnya netes tanpa sadar.
Sekitar 15 menit aku udah nyampe dirumah sakit, setelah mobilku kuparkir ditempat parkir khusus untuk menginap, aku bergegas menuju kamar Ida. Sesampai didepan kamar, ada sedikit rasa tegang menyelimuti hatiku, aku mengebel, begitu kubel sesaat kemudian pintu kamar terbuka, kulihat Ida cantik sekali dengan cuman pakai kaos T-Shirt dan rok mini diatas lutut khas pakaian abg(emang orang cantik, biar make pakaian apapun tetap kelihatan cantik, apalagi ngak pake pakaian ?…..yaa jelas tambah cantik bo). Ida tersenyum manis sekali menyambut kedatanganku. Matanya berbinar melihat aku datang. Aku langsung masuk kamar dan duduk di sofa sambil meletakan roti dan kue kecil yang kubeli diswalayan. Ida mengunci pintu lalu menuju kesofa duduk disampingku. Kelihatan dia kangen banget ingin nempel denganku. Lalu ia kutawari makanan yang kubawa :
” Dimakan say , enak lho ,”
” Nanti aja deh mas, masih kenyang, entar pasti Ida makan.”
” Promise yaa….”
” Promise deh.”
” Kalo gitu kita ngobrol aja ,” sahutku sambil membuka cocacola kaleng yang kubeli tadi, aku memang agak haus sekalian dinginkan hati yang rada tegang.
” Iya mas kita ngobrol aja .”
” Gimana keadaan Ida, apa ngak pusing lagi ?” tanyaku sekenanya
” Dari tadi kan Ida ngak merasa pusing mas, cuman pusing nungguin mas datang,” jawabnya manja sambil memandang sayu mataku. Eee udah pintar ngegombal nih anak, pikirku
” Oooohh iya yaaa….mas lupa kalo Ida ngak pusing, malah mas yang pusing,” kataku seenaknya
” Pusing kenapa mas ”
” Pusing kena cium Ida, haa haa haaa…” candaku
” Mas Ari nakaaallll………” katanya manja sambil mencubit pinggangku.
Waktu mencubit pinggangku, Ida langsung kurangkul dengan lembut dan dagunya kupegang, kutengadahkan kewajahku sambil kuucapkan kalimat gombal murahan tapi sangat ampuh untuk merenyuhkan hati semua perempuan :
” Mas sayang banget ama Ida.” kalimat cukup singkat, padat, berisi n dijamin hati wanita yang disayang makin melayang.
” Ida juga sayang mas,” jawabnya setengah berbisik.
Wajahnya makin kudekatkan kewajahku, lalu bibirnya yang setengah terbuka, kucium dengan lembut. Ida antusias sekali membalas ciumanku, Kami berciuman dengan mesra, lidahku kumainkan dirongga mulutnya, Ida juga membalas memainkan lidahnya dan lidah kami beradu dengan nikmatnya, lidahnya kuemut-emut, sepertinya Ida merasa keenakan menerima emutanku. Tanganku mulai bergerak menyingkap rok mininya untuk bekerja mengelus paha, lalu pantatnya, terasa kenyal sekali pantat abg kekasih baruku ini, ooohhhhh, uuuuhhhh, ccccpppkkkk hanya itu kalimat obrolan kami yang lagi kemut-kemutan. Agar lebih leluasa, Ida kutuntun tanpa melepaskan ciuman menuju kehamparan karpet dilantai, kubaringkan dengan terus berciuman. Sekarang aku lebih leluasa mengerayangi tubuhnya.
Sambil kuciumi bibir dan lehernya, tanganku bergerak meremas lembut gunung kembar, lalu kuelus pahanya kanan dan kiri, tanganku yang satu masih meremas payudaranya. Kurasakan tangan Ida juga bermain dicelana tepat di penyimpanan pentungan. Ada kemajuan dia berani mengelus-elus pentunganku meski diluar celana. Pentungan yang dari tadi sudah tegang, sekarang makin tegang terkena elusan tangan lembut Ida.
” Mass…mass…mas Ariiiiiiiii….ooh mass Ariiiiii…..” Ida mendesah-desah saat lehernya kucium dan kujilati berbareng tanganku yang kiri mengelus CD tepat divagina sedangkan tangan kananku meremas payudara.
Baru aja dielus, CDnya sudah terasa basah. Berarti Ida napsunya sudah makin tinggi ato mungkin sebelum aku datang napsunya sudah terbakar dulu, maka secara perlahan baju kaosnya kubuka dan dia ngak make BH, maka langsung muncul sigunung kembar dengan manisnya, ternyata dia ngak mau kalah, kancing bajuku satu persatu dilepas. Ooh ada kemajuan lagi kekasih mudaku ini. Kami telanjang dada dan saatnya yang tepat untuk membuka pakaian yang dibawah. Kupelorotkan rok lalu CD, Ida menaikan pantatnya untuk mempermudah, kemudian ada kemajuan lagi, rensleting celana jeansku dia tarik dan aku tinggal tarik celanaku lalu Cdku, maka kami sama-sama bugil tanpa sehelai benang menutupi tubuh kami.
Mataku sejenak terpaku menikmati tubuh bugil Ida yang sangat sangat dan amat sangat indahnya, bener-bener indah, mulus banget. Pelan-pelan kujilati kaki kanan lalu kaki kiri lalu naik sedikit menuju kevagina, sedikit agak lama aku menjilati daerah itu, lalu lanjut keperutnya, lalu gunung kembar, digunung ini aku agak lama juga menjilat dan mengemut puting merah muda yang mencuat menantang, lalu leher, lalu bibir trusss turun lagi kebawah. Kudengar Ida mendesah-desah kenikmatan :
”Auuuh..Mass…..Ariiiiiiii….massss……massss ooohh mmm…..mass Ariii…. uughhh…….masss Ariiiii.” Sekarang kujilati vagina sambil tanganku meremas-remas payudara kenyal kekasihku, kumainkan lidahku diclitoris miliknya.
Ida makin hebat mengerang dilanda napsu birahi.
” Ooooohhhhh…..oohhhhhhh……..trusss massss………t…t….t…te…..russsss masss……niiiiiikkkmaaaaaaattt masss.” aku terus aja menjilati vagina plus clitoris, sepertinya aku ngak pernah puas bermain di lubang buaya.
Ngak ada bosennya pembaca. Lagi asyik-asyiknya bermain dilubang buaya, kepalaku dijepit kuat oleh kaki Ida, kakinya kelojotan dan mengejang
” Massss Ariiiiii………mas Ariiiiiiiiiiiiiiii…. uuuuuuugh…….Ida muuuuuunnnnnncakkkk…..oooooohhh…… ,” setelah teriak begitu, kaki Ida yang mengejang berangsur lemas.
Pertanda orgasme telah didapatnya. Memang orang yang baru merasakan persetubuhan biasanya cepet orgasme, nyatanya Ida cepat sekali orgasmenya. Ronde pertama telah berlalu, aku mulai lagi melanjutkan ronde kedua. Ida yang terbaring dikarpet lantai, kutarik lembut agar ia duduk, ia nurut aja apa mauku. Pasrah, selanjutnya aku berdiri menghadapkan pentunganku kewajahnya, sejenak Ida tertegun memandang pentunganku yang mengacung didepan wajahnya, matanya terbelalak menikmati tugu monas yang dibangun secara alami, lalu tangannya kutuntun untuk memegang pentunganku dan kuajari cara mengocok, awalnya sih kaku banget, rada sakit, abis kekasih abgku ini emang belum pernah gituan sih, belum pengalaman. Lama-lama dia mengerti cara mengocok pentungan yang nikmat dan langkah selanjutnya Ida kuajari mengulum pentungan sambil mengocok pentungan.
Dan awalnya lagi aku sempat teriak kesakitan campur enak :
” auuuuhhh……” sewaktu ngemut giginya mengesek pentunganku, aku maklum, namanya orang masih katrok ngesek, tapi sebentar aja dia sudah pintar melakukan emutan permen pentungan tanpa ada rasa sakit.
Aku menikmati kenikmatan kocokan dan emutan bibir sensual Ida.
”Ooooooooh………Oooooohhh……” hanya itu kalimat yang bisa kupersembahkan dari mulutku, kalimat tanpa arti namun mempunyai makna yang dalam.
Aku keenakan pembaca. Kulihat Ida turut menikmati kocokan dan emutan yang dia lakukan. Pentunganku diemut terkadang dijilati dengan rakus. Kulumannya memang nikmat. Ida makin horny. Langkah selanjutnya aku berbaring dibawah dan Ida kusuruh naik diatasku dengan posisi pentungan didepan wajahnya dan vaginanya didepan wajahku atau terkenal dengan nama teknik 69. Kujilati vaginanya sambil tanganku meremas-remas pantat kenyalnya. Ida mengulum, menjilat, mengocok, mengelus dan menciumi pentunganku. Kami hanya bisa bernyanyi :
” Auuupp…..ughhhh……oooooohhhh………” kumandang lagu kami yang kami persembahkan dengan suara penuh perasaan.
Kami saling bekerja mengerjakan PR ”Sex Education”. Hornyku makin tinggi sampe pantatku terangkat-angkat ngak jelas apa maunya. Lendir vagina Ida makin banyaknya aja keluar. Biar asin-asin campur baur ngak tau apa namanya, kulahap aja lendir Ida yang makin deras mengalir dari sungai vagina. Enak kog, malah napsuku makin tinggi dan tinggi sekali. Setelah kurasa sudah cukup mengerjakan PR ”Sex Education” Ida kusuruh berbalik menghadapku, aku tetap dibawah dan dia diatas duduk tepat di dekat Pentungan. Kutuntun pentunganku memasuki lubang buaya dan perlahan tapi pasti pentunganku telah tenggelam dilubang buaya. Ida kusuruh untuk memainkan irama naik turun. Dia langsung mengerti, daannnnnn…… ooooh……nikmatnya waktu dia naik turun.
Pantatnya kupegang untuk membantu menaik turunkan pantatnya. Rasanya betul-betul gila. Niiikkkkkkkmaaaat….!!!! Bayangin, wanita idaman yang lama diidam-idamkan telah jatuh kepangkuan lelaki pencari cinta. Tubuhnya pasrah dinikmati olehku. Ida makin gila aja memainkan pantatnya sambil mendesah-desah ngak karuan, kepalanya mengeleng-ngeleng sehingga rambutnya menari-nari erotis, ditambah lagi gunung kembarnya ikut bergoyang rege. Pemandangan yang bener-bener indah nan eksotis. Kuraih gunung kembarnya dan kuremas-remas dengan napsu birahi tinggi.
Terdengar dia mulai menjerit-jerit nyebut-nyebut namaku :
” Massss……..Masss……Mass Ariiiiiiiiii…..Masss Ariiiiiiii……..!!!!!!” aku tau kalo dia mau orgasme, sebelum dia orgasme kubalik badannya tanpa melepas pentunganku yang tenggelam dilubang buaya. Aku sekarang diatas dan kakinya kukangkangi.
Kaki kirinya kuangkat lalu kugenjot vaginanya, terus kusodok-sodok dengan kuat karena aku juga sudah siap melepas syahwat tertinggi.
” Massss……masssss….massss Ariiiiiii” Ida teriak dengan kalimat yang sama setiap dia mendapatkan kenikmatan dariku. Pantatnya mutar-mutar dan naik turun tanpa irama
” Ooooohhhh….ooooohhhhh…..” aku ngak tahan menahan desahanku sendiri
” Masssss……A……riiiiiiiiiiiii…..massssssss…..akuuuuu…..munnnnnnnn…….caaaakkkkk….!!!!!” jerit Ida kelojotan ngak karuan. Kakinya yang mengejang berangsur melemah.
Aku makin gila menyodok vaginanya. Sebelum spermaku muncrat didalam vagina, cepat-cepat kucabut dan pentunganku kusodorkan kemulutnya yang masih menikmati orgasme. Ida mengerti, mulutnya dibuka lalu spermaku muncrat dimulut serta berlepotan diwajahnya yang very beautiful. Dia telan dan sisa sperma yang berlepotan diwajah, diusap dengan tangan lalu dijilati dengan suka cita. Kurogoh kantong celanaku yang ada disamping untuk mengambil sapu tangan, selanjutnya kuusap lembut wajahnya yang masih ada bekas spermaku. Kucium bibirnya sejenak. Kami berbaring dikarpet lantai dalam keadaan sama-sama bugil, kepalanya bersandar didadaku. PR ”Sex education” telah tuntas kami kerjakan.
” Makasih say, Ida telah memberikan cinta yang utuh kepada mas,” kataku membuka kalimat sambil kuelus-elus rambutnya.
” Ida juga berterima kasih ama mas, sebab Ida bahagia sekali menerima cinta mas ” jawab Ida dengan makin erat memelukku.
” Mas juga bahagia dapat dekat sekali dengan Ida, tapi apakah Ida ngak merasa rugi jadi yang kedua ”
” Ngak mas, Ida udah pernah bilang, lelaki idaman Ida adalah mas Ari, jadi apapun statusnya, Ida siap menerima ,” ujarnya.
Seusai berkata begitu kupeluk erat-erat tubuh bugilnya. Kucium bibirnya. Kami berciuman kembali, lidah kami bermain sejenak saling beradu mesra namun hal itu ngak kulanjutkan lagi karena aku menjaga kondisi Ida jangan sampe terlalu capek melakukan percintaan yang selalu bersambung kehubungan badan. Nah ini susahnya orang yang sudah masuk dalam katagori dewasa banget, kalo bercinta tanpa bersetubuh terasa hambar sekali. Coba kalo masih ukuran abg, cium-cium n pegang-pegang terasa sudah nikmat.
” Yuk kita mandi say,” ajakku setelah ciuman kulepaskan.
Ida menganguk setuju, kami bangkit menuju kamar mandi. Kami saling menyabuni tubuh masing-masing, nahhhh saat acara sabun menyabun aku jadi horny lagi. Gimana ngak horny, waktu pentunganku disabuni Ida, eee merasa keenakan petunganku berdiri lagi, sebaliknya Ida juga horny, payudaranya kusabuni sambil kuremas dan pentilnya kumainkan apalagi waktu tanganku yang jail nyabuni selangkangannya, vaginanya kumainkan dengan jariku. Ida mendesah-desah dan tangannya terus mengarah menyabuni pentunganku dengan posisi mengocok, ya jelas aja aku jadi napsu lagi. Padahal aku mau menahan diri supaya ngak bersenggama agar Ida ngak kecapean, tapi apa boleh buat, pentunganku yang setengah bulat tidak bisa dibawa kompromi.
Akhirnya acara sabun menyabun tanpa disadari fokus kedaerah vital. Kami berdua sama-sama tidak tahan untuk tidak mendesah. Namanya makhluk berlainan jenis yang sedang dimabuk asmara sedang saling sentuh, ya otomatis masing-masing jadi terangsang. Kupikir hari sudah malam dan daripada kemalaman tidur, maka clitorisnya lebih hebat kumainkan. Kudengar desahannya sudah ngak karu-karuan terserang api birahi , Ida kusuruh menghadap dinding dan menungging. Pentunganku kumasukan lewat belakang pantatnya (bukan dilubang anus lho, aku ngak suka main anus). Begitu pentunganku masuk kelubang buaya, kusodok-sodok sambil pantatnya kutepuk-tepuk. Aku ingin cepat menuntaskan hasrat napsu yang timbul lagi. Sambil menyodokkan pentungan ke vaginanya, aku sedikit membungkuk untuk meraih payudara gadis cantik ini, sayang kalo dibiarkan nganggur bergelantungan. Kuremas-remas untuk lebih menaikan libido Ida.
” Massssss………mas Ariiiiiiii……..mas Ariiiiiiiiiii………..” lagu libidonya mulai keluar lagi.
Ida kayaknya mau orgasme. Pantatnya ikut goyang maju mundur dengan cepat, sodokanku juga makin cepat.
” Masssss…………………….. Masssssss…….maaaaaa……ssssss……massssss Ariiiiiii……Id…..daaaaa……..munnnn…….caaaak….!!!! ” sodokanku makin gila, aku sudah ngak tahan lagi menyimpan spermaku dannnnn……..ooooooooooohhhhhhhh……..kutarik pentunganku dari lubang buaya dan spermaku kumuncratkan kepunggung Ida.
Tuntas sudah napsu birahi kami. Kami lanjutkan mandi, setelah itu kami tidur seranjang dan berselimut bersama dengan tubuh telanjang saling berpelukan. Lumayan capek jadi penganten baru.
Tapiiiiiiiiiiiii…….nikkkkkkkkkmaaaaat…..!!!!
Genap empat hari Ida dirumah sakit dan sekarang diperbolehkan pulang. Selama menjaga Ida dirumah sakit, selama itu pula kami melakukan hubungan sex. Rasanya dunia ini begitu indah. Cintaku yang terpendam ternyata dibalas dengan cinta yang terpendam juga oleh sang gadis idaman. Resmi sudah Ida menjadi kekasihku. Hubungan sex selama dirumah tetap berlanjut, bila istriku tidak ada dirumah, maka Ida menggantikan posisi istriku menjadi pendampingku untuk melakukan pelampiasan sex, disamping itu memang dia selalu menantikan cumbuan-cumbuanku.
Tiap siang hari waktu istriku masih dikantor dan dia pulang sekolah aku selalu menyempatkan sebentar untuk mencium dan melumat bibir dikamarnya namun tidak aku lanjutkan bermain sex demi menjaga keamanan cinta kami, dia mengerti meski kami ingin melanjutkan yang lebih dari sekedar cium-cium menuju klimak cinta dua manusia berlainan jenis :
”Senggama”. Sehari tidak mencium dia terasa hidup ada yang kurang.
Dan itu berlanjut terus sampai saat ini, rahasia kami tetap tertutup rapat. Ida juga tidak mau pacaran dengan lelaki lain selain diriku. Sering aku memaksa dia untuk mencari lelaki lain, malah dia menangis sedih. Katanya hanya mencintai aku seorang. Aku begitu terenyuh melihat dia begitu setia dan sangat mencintaiku. Aku telah menyintai 2 perempuan kakak beradik sekaligus. Aku menyintai istriku sekaligus menyintai Ida. Aku sendiri tidak pernah tertarik dengan wanita cantik lainnya selain mereka berdua.
Waktu berlalu, tahun berganti. Sekarang Ida telah menjadi seorang dokter spesialis anak. Setelah kuliah di fakultas kedokteran dia selesaikan, istriku menyarankan untuk melanjutkan kuliah lagi karena memang Ida sangat pintar dan tekun. Ida menurut dan mengambil spesialis anak. Ida memang sangat menyenagi anak. Anak-anakku dia bimbing dengan sabar dan penuh kasih sayang. Anak-anakku tumbuh sehat dan pintar-pintar. Itulah yang membuat aku dan istriku bersyukur sekali. Kami sadari bahwa anak-anak lebih banyak dekat dengan Ida daripada kami karena kesibukan kami masing-masing.
Oh ya, aku diam-diam telah mengajak Ida untuk melakukan kawin siri setamat dari SMU. Ida begitu bahagia saat kuajak kawin meskipun tidak tercatat resmi oleh negara. Saat itu istriku sedang tugas ke Bandung selama 3 hari. Kami rayakan perkawinan siri hanya berdua disalah satu hotel berbintang yang ada di Surabaya. Kami dikawinkan penghulu di pagi hari jam 08.00 pagi, begitu selesai proses kawin siri kami langsung menuju hotel berbulan madu. Tepat jam 10.00 kami sudah berada dikamar hotel. Pada jam 19.00 kami chek out. Kami tidak menginap sampai pagi karena menjaga kecurigaan orang dirumah.
Kami dihotel sekedar merayakan kebahagian perkawinan diam-diam yang kami lakukan. Dari jam 10.00 sampai jam 19.00 kami melakukan senggama sebanyak 5 kali, kami ngak pernah keluar kamar karena kami membawa makanan sendiri sehingga waktu lapar kami cukup makan dikamar. Kejadian itu dicatat Ida dalam buku diarynya yang katanya dianggap sebagai kado perkawinan dan bukunya sampai saat ini disimpan baik-baik untuk mengenang hari bersejarah menjadi istriku, meski istri kedua.
Sekarang aku telah makin tua, umurku 43 tahun, istriku 39 tahun dan Ida 23 tahun. Makin dewasa aja Ida, tapi cintanya terhadapku tetap aja terpelihara, cintanya begitu besar terhadapku. Seiring dengan waktu berjalan aku telah berhasil mengembangkan usahaku dengan membuka cabang di empat kota : malang, semarang, jember dan kediri sehingga aku makin sibuk. Istriku sekarang dipercaya oleh perusahaan pusat menjadi direktur diperusahaan tempat ia bekerja.
Istriku juga makin sibuk, sedangkan Ida bekerja di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Surabaya sekaligus buka praktek disamping rukoku, dimana kebetulan ruko yang ada disamping dijual lalu aku beli untuk memperluas rukoku yang terasa makin kecil karena barangnya makin banyak lalu sisa halaman samping kubangun bangunan kecil seluas 4m X 8m untuk ruang praktek Ida, sudah barang tentu dengan persetujuan istri. Istriku ingin Ida selalu dekat dengan kami karena sayangnya yang begitu besar. Dan sekarang, tibalah waktu yang sangat menegangkan bagi Ida yang otomatis aku juga ikut tegang.
Orang tua Ida yang tinggal mamanya ( papanya telah meninggal dunia) termasuk istriku sering menanyakan status kesendiriannya. Bila Ida ditanya mama ato istriku, selalu dia menjawab belum ada yang cocok. Sebagai anak pertama dari 4 bersaudara istriku merasa ikut bertanggung jawab atas kelanjutan kehidupan adik paling bungsunya yang sampai saat ini belum mempunyai calon pendamping (istriku amat sangat menyayangi adiknya ini, apalagi aku, bukan sayang lagi malah lebih daripada itu, mereka tidak tahu kalo Ida bertahun-tahun telah menjadi istri non formalku).
Mereka berpikir kalo Ida anaknya begitu cantik tapi calon pendamping sulit didapat. Begitu banyak pria yang mendekat, semua dijauhi. Keluarganya bingung dengan kekerasan hati Ida yang tidak mau menerima lelaki manapun. Terkadang istriku memperkenalkan pria kepada Ida, tapi ditolaknya. Pernah dua kali Ida mencoba untuk berpacaran sesuai saran istriku agar secara bertahap menumbuhkan rasa cinta, namun rata-rata sebulan sudah putus. Pernah kutanyakan pada Ida kenapa kamu ngak belajar mencintai orang lain selain aku, dia menjawab ngak bisa memaksakan diri untuk mencintai orang lain.
Kalo udah ngomong gitu, lalu hatiku tambah luluh mendengar keteguhan cinta terhadapku. Ujung-ujungnya aku ngak tahan memeluk dan menciuminya dan pasti berlanjut dengan permainan sex yang panas. Pada suatu waktu (inilah waktu yang membuat tegang Ida termasuk aku), istriku berbicara 4 mata dengan Ida diruang santai dan aku sendiri berada dikamar dimana pembicaraan mereka masih jelas terdenggar olehku. Aku sedikit membuka pintu untuk mengintip dan mendengar pembicaraan mereka.
” Mengapa Ida kog begitu dingin dengan laki-laki,” tanya istriku
” Ida ngak ngerti mbak, tiap laki-laki yang mendekati Ida selalu hati Ida tidak pernah tertarik” jawabnya
” Ida maunya yang bagaimana ?”
Ida terdiam sejenak sambil nundukkan kepalanya lalu ia menjawab singkat: ” Ngak tau mbak”
” Ida taukan kalo mbak sangat menyayangi Ida, makanya Ida harus jujur ama mbak agar mbak bisa bantu”
” Iya mbak, Ida juga sangat sayang mbak Lusi, tapi kalo Ida terus terang mohon jangan marahin Ida ya mbak,” kata Ida dan tiba-tiba ia bersimpuh dipangkuan istriku sambil terisak-isak menangis. Dipegangnya kepala Ida dan dibelai istrikku. Kudengar Ida makin terisak-isak.
” Udah sayang, ngak usah pake nangis, mbak ngak akan marah asal Ida mau terus terang.”
” M….m…mba…….aaak…maafkan Ida, hati Ida selama ini ingin memilikki lelaki seperti suami mbak Lusi dan obsesi ini sulit untuk Ida hilangkan, mbak beruntung memilikki suami yang penyayang dan penuh perhatian,” jelas Ida dengan masih terisak-isak.
Istriku terdiam sejenak, mungkin kaget mendengar pengakuan jujur Ida.
” Kita ngak boleh membandingkan orang satu dengan yang lainnya, masing-masing orang mempunyai kelebihan dan kekurangan, ” jelas istriku masih membelai kepala Ida.
” Itulah mbak yang membuat Ida sering ngak habis pikir, kenapa Ida sulit dapat pendamping padahal Ida udah coba untuk dekat dengan laki-laki, tapi tak satupun yang bisa membuat Ida jatuh cinta, Ida selalu ingin membandingkan dengan mas Ari ” jawab Ida dengan isakan yang sudah mulai mereda.
Istriku tambah bingung mendengar pengakuan Ida.
” Kenapa Ida bisa merasakan hal itu,” tanya istriku
” Karena Ida lama tinggal dengan keluarga mbak, semua membuat Ida begitu bahagia, semua dirumah ini penuh dengan rasa kasih sayang, termasuk mbak yang begitu menyayangi Ida.”
” Mas Ari kan manusia biasa berarti dia punya kelebihan dan kekurangan,” Istriku menjelaskan kembali
” Ida ngak ngerti mbak, kenapa Ida begitu terobsesi lelaki seperti suami mbak, biarlah mbak waktu berjalan dan suatu waktu nanti Ida mendapatkan lelaki seperti mas Ari ” Ida makin terisak-isak dipangkuan istriku.
” Ida harus berusaha membuang obsesi itu dan sekarang Ida istirahat dulu, hari sudah malam,” bukan main bijaksananya istriku menasehati Ida.
Aku bangga mempunyai istri seperti dia jadi ngak salah aku dulu melamar dia. Selama aku berumahtangga hampir tidak pernah cekcok dengan istriku. Mereka berdua bangkit dan masing-masing menuju kamar tidur, aku segera naik ranjang pura-pura sudah tidur. Begitu masuk kamar, istriku menggoyang-goyang badanku membangunkan aku : ” Paa……paa….bangun…. paaa…bangun…”
” Ada apa sih maaa….?” tanyaku pura-pura ogah bangun
” Mama mau ngomong tentang masalah Ida paa…”
” Ya ngomong aja, papa dengerin,” aku masih pura-pura ogah bangun
” Tolong paa…bangun, ini penting paa…,” istriku menarik aku supaya bangun. Aku bangun dan duduk bersandar di ranjang.
” Ya udah, papa dengerin .”
” Gini lho pa, mama tadi nanyakan masalah kenapa Ida ngak mau dekat dengan laki-laki sedangkan mama pikir Ida ini orangnya cantik dan pasti banyak orang yang menginginkan dia tapi Ida begitu dingin dengan semua laki-laki, jadi mama kan kuatir kalo dia ada kelainan,” kata istriku mulai menjelaskan pokok masalah Ida, padahal aku tadi udah ngrumpi pembicaraan mereka.
” Truss waktu mama tanya, apa jawabannya,” aku pura-pura lagi nanya.
” Itulah paa yang membuat mama kaget dan bingung, Ida terobsesi dengan tipe lelaki seperti papa, pantas sampe sekarang dia ngak punya pacar,”
” Masak sih..!!,” lagi-lagi aku pura-pura kaget.
” Iya pa, maunya dia laki-laki yaa seperti papa, mama jadinya takut kalo dia selama ini jatuh cinta ama papa dan mama sudah punya insting kalo dia diam-diam menyintai papa ,” istriku berkata agak memelas.
Aku jadi kasihan mendengar perkataannya. Kupeluk dia dan kusandarkan kepalanya didadaku. Apa yang dikatakan memang bener adanya. Bertahun lamanya aku dan Ida menjalin asmara rahasia. Kami memang saling menyintai dan aku telah menyintai 2 dua wanita kakak beradik sekaligus dalam satu rumah. Aku memang salah, tapi hatiku lemah memilih salah satu cinta dari mereka. Secara rasional seharusnya aku menjauhi Ida, tapi berat, berat dan berat hati ini meninggalkan Ida yang sudah terlanjur kucintai.
”Witing tresno jalaran soko kulino” peribahasa jawa yang cocok sekali mendera hatiku, cinta tumbuh karena seringnya bertemu.
Oh My God !!! what’s wrong…!!! salahkah aku bila menyintainya? tapiiii yang membuat aku jatuh cinta sebenarnya adalah daya tarik kecantikannya, dia adalah wanita mempesona, dia adalah primadona sekolah, dia adalah primadona kampus, dia adalah wanita dambaan semua pria….!!!! pendiam, lembut, pintar, baik, sopan santun menghadapi semua orang dan nilai plus ukuran pandangan orang adalah dia sangat cantik, amat sangat cantik dan dia adalah primadona milikku, apakah salah bila aku jatuh cinta ? entahlah. Mulut bisa berkata bohong tapi hati tidak akan pernah bisa berkata bohong. Hatiku tidak bohong kalau aku jatuh cinta.
” Rasanya ngak mungkin ma kalo Ida jatuh cinta ama papa, papa kan udah tua, udah 43 tahun,” kali ini aku berkata betul-betul serius pura-puranya agar tidak ada kecurigaan istriku.
” Mungkin aja pa, papa biar udah 43 tahun tapi masih handsome, masih ganteng, masih kelihatan muda, masih banyak perempuan yang mau kalo papa berniat selingkuh,” sambung istriku.
” Mama juga masih cantik dan kelihatan awet muda dan papa tidak ada keinginan untuk selingkuh karena papa menyintai mama” selaku.
Kenyataannya istriku memang tetap cantik dan awet muda. Istriku merapatkan tubuhnya kebadanku lalu kucium bibirnya. Kami berciuman saling melumat bibir. Seperti kebiasaan pasangan suami istri yang dijamin berpengalaman dalam soal senggama, bila bercinta pasti melakukan gerakan-gerakan untuk mempercepat menaikan birahi pasangan masing-masing dengan mudah karena titik lemah birahi pasangannya sudah hapal betul. Ngak lama kami masing-masing sudah telanjang. Istriku mendesah-desah disaat vaginanya kumainkan dengan jariku sambil mengulum putingnya dan meremas-remas gunung kembarnya.
Payudaranya meski sudah berumur 39 tahun masih kencang dan kenyal, karena istriku pandai merawat diri, kalo dibandingkan dengan Ida memang masih kencang dan kenyal punya Ida, hal itu disamping Ida pandai merawat diri juga umurnya jauh lebih muda. Soal ukuran payudara punya Ida agak gedean sedikit. Nomor berapa ukuran bra masing-masing aku ngak tau karena aku ngak pernah memperhatikan hal-hal seperti itu, tapi yang jelas bila aku meremas payudara istriku, tanganku ngak cukup dan lebih ngak cukup lagi bila meremas payudara Ida, semua montok-montok payudaranya. Istriku lebih keras desahannya waktu vagina dan clitorisnya kujilati.
” Paaaa….paaaa……ooohhhh…..paaa….enaaaaak paaa….” istriku makin gila mendesah.
Selanjutnya dia bangkit, aku sekarang posisinya dibawah, istriku langsung mengulum, mengemut, menjilati pentunganku. Kalo soal ini, istriku jauh lebih pintar dari Ida. Selanjutnya mendengar desahanku yang makin gila juga yang artinya aku horny banget, istriku naik diselangkanganku, pentunganku dituntun masuk, blessss…… masuklah sudah senjata pentungan ke vagina istriku. Kami tidak melakukan gerakan untuk mencari orgasme, kami ingin ngobrol melanjutkan obrolan masalah Ida sambil bersenggama. Pentunganku tetap berendam didalam vagina istri. Luar biasa sensasinya kalo ngobrol saling merapatkan barang vital masing-masing. Bila obrolan dianggap sudah cukup, baru kita melakukan gerakan untuk menuju klimak persetubuhan. Luar biasa nikmatnya lho. Brasa, brasa lebih.
” Maa…gimana kalo Ida kita jodohkan aja, pokoknya langsung kita kawinkan ngak perlu pacaran segala,” kataku membuka pembicaraan sambil menikmati jepitan vagina terhadap pentunganku.
” Ngak mungkin pa, jaman gini masak kayak siti nurbaya,” jawab istriku
” Pintar-pintar kita membujuk dia.”
” Jangan pa, mama ngak tega melakukan hal itu.”
” Kita kan pasti cari jodoh terbaik buat Ida.”
” Iya sih, tapi kita ngak boleh gegabah melakukan hal seperti itu, Ida kan anak jaman sekarang, pikirannya sudah maju, masak kita berbuat sejahat itu kepada dia.”
” Itu kan demi kebaikan Ida.”
” I Know…tapi jangan pa, kita secara bertahap aja menasehati Ida.”
” Siapa tahu, selama bersuami Ida bisa mencintai suaminya.”
” Bagus juga sih ide papa, tapi mama tetap ngak tega, takut dia tidak bisa menyintai suaminya, lalu ujung-ujungnya terjadi perceraian, kita kan malu, masak menyuruh adik kawin hanya sekedar eksperimen, malu kan pa” jelas istriku.
Benar juga sih kata istriku, masak ada kawin eksperimen, hari gini ada kawin eksperimen.
” Jadi apa solusinya ma…? ”
” Aku bingung paa…” nampaknya istriku menemui jalan buntu.
Aku sendiri bingung mencari solusi terbaik untuk hal ini. Sebenarnya aku tau solusinya kalo ingin Ida diberi jodoh yang cocok dan pasti diterima, ya aku ini jodohnya. Beres kan!! Tapi itu ngak mungkin kuungkapkan ke istri, jaim dong, jaga image gitu. Umpama dia sendiri yang punya inisiatif gitu, yaaaa….. dengan pura-pura berat hati pasti kuterima, itu namanya ”pucuk dicinta ulam tiba”.
” Ya udah deh ma, kita lanjut,” aku memutuskan obrolan melanjutkan senggama.
Pantat istriku kuremas-remas lalu kutepuk-tepuk, dia mulai naik turun. Kenikmatan gesekan vagina terasa lagi. Begitu nikmat. Sembari pantatnya naik turun lalu ditekan dengan keras dan diputar-putar, istriku mendesah-desah :
” ooooohh….paaaa….pppppaaaaa…!!!!!” begitu merangsang melihat istriku menari-nari diatasku, rambutnya berkibar-kibar seperti bendera merah putih tertiup angin, gunung kembarnya bergoyang keatas kebawah kekanan kekiri, luar biasa pertunjukan tari telanjang istriku.
Tarian birahi yang paling kusuka. Aku juga ngak tahan untuk tidak mendesah-desah tersetrum kenikmatan : ” Maaaa….maaaaa…terusss maaaa….terussss….!!!” Makin cepat istriku menari, nampaknya ia ingin menyelesaikan jalan akhir napsu birahinya :
” Paaaaa……paaaa….ma…maaaa… munnnnnnnnnn…….caaaaaakkkkk……!!! aku sendiri juga sudah ngak tahan menahan gejolak lahar yang ingin muntah.
Begitu goyangan istriku melemah yang artinya dia sudah orgasme, dia kusuruh cepat bangkit dari menduduki selangkanganku dan lahar tumpah kemulutnya. Langsung diminumnya dan sisa-sisa lahar dipentungan dijilati sampai bersih, dia begitu menikmati spermaku. Kami berciuman sejenak dan langsung tidur tanpa busana sambil berpelukan.
Aku bersyukur setelah istriku mengetahui Ida mengobsesikan diriku tidak ada kecurigaan dari istriku kalo aku dan Ida telah lama menjalin perselingkuhan. Aku juga berpikir untuk mencari solusi terbaik hubunganku dengan Ida diluar solusi putus hubungan, karena aku sudah terlalu menyintai gadis ini apalagi dia secara tidak resmi telah menjadi istri keduaku, ngak mungkin aku melepas begitu aja. Aku juga amat sangat menyintainya. Selalu dan selalu aku menemui jalan buntu untuk memecahkan masalah Ida. Ada satu solusi yang tidak berani kulakukan : ” putus hubungan” karena aku tau dampaknya. Ida pasti stres, mending kalo stres doang, kalo sampai gila apa ngak runyam.
Hari ini jam 10.00, Ida menelponku untuk bicara masalah keresahaan keluarga yang ditimbulkannya. Aku mengiyakan dan kami sepakat bicara di hotel aja dan Ida setuju. Aku langsung menelpon resepsionis untuk booking kamar. Aku kerumah sakit tempat kerjanya menjemput Ida, sesampai didepan rumah sakit kulihat Ida sudah menunggu didepan pintu gerbang rumah sakit. Dia menghampiri mobilku dan langsung masuk mobil. Kami menuju hotel. Sesampai di hotel dan masuk kamar lalu kami duduk disofa kamar hotel. Begitu duduk Ida langsung bicara ;
” Mass…..Ida bingung menyikapi pertanyaan-pertanyaan keluarga mengenai kesendirian Ida, Ida ngerti kog kalau mereka memikirkan Ida kenapa sampe saat ini Ida tidak mau dekat pria,”
” Wajar say mereka bertanya, hal itu dilakukan karena mereka sangat sayang dengan Ida, sementara ini Ida ngak perlu berpikir yang macam-macam dulu, bersikap biasa-biasa menghadapi mereka, khususnya mbak Lusi, katakan bahwa suatu saat nanti Ida akan mendapatkan pendamping yang cocok dengan Ida, biarlah waktu berjalan dengan sendirinya, jodoh akan datang juga dengan sendirinya seiring waktu berjalan,” kataku memberi nasehat bila ada pertanyaan mengenai kesendiriannya.
” Makasih mas, Ida akan menuruti kata-kata mas Ari, trus mbak Lusi apa ada kecurigaan terhadap mas setelah Ida katakan obsesi Ida tentang tipe pria yang Ida inginkan,”
” Untuk saat ini belum ada kecurigaan, karena dia percaya betul dengan kesetiaan mas, entah nanti, makanya kita sekarang lebih berhati-hati menjalin hubungan.”
” Syukur deh mas, Ida tau waktu malam kemarin sehabis ngobrol dengan mbak lusi pasti mbak Lusi cerita dengan mas, makanya Ida sampe ngak bisa tidur mikirin mas, Ida takut mbak Lusi mencurigai mas disamping itu Ida merasa bersalah dengan kata-kata Ida yang melibatkan mas Ari, habis bagaimana lagi, Ida ngak bisa bohong dengan mbak Lusi, Ida juga takut terjadi perceraian keluarga mas Ari ,” katanya agak memelas.
Kurengkuh kepalanya dan kusandarkan didadaku.
” Sebetulnya mas masih bingung mencari solusi terbaik tentang hubungan kita, mas ngak mungkin memutuskan hubungan kita karena mas sangat mencintai Ida,”
” Ida juga bingung mas, Ida juga sangat takut bila mas memutuskan hubungan kita, mas kan tau kalo Ida tidak bisa jauh dengan mas Ari, ngak ada satupun lelaki yang bisa Ida cintai selain mas Ari, Ida amat sangat mencintai mas Ari, ” katanya makin memelas. Titik airmatanya tak terasa menetes dibajuku.
Aku ngak tega melihat Ida begitu sedih, kutengadahkan wajahnya lalu kucium lembut bibirnya. Lama kucium dan kulumat bibirnya untuk mengurangi kesedihannya. Tak tahan mendapat ciumanku, Ida mulai ikut bereaksi membalas ciumanku, lidahnya mulai ikut bermain dan tangannya memeluk erat tubuhku. Ida kutuntun untuk berdiri, lidah kami saling bermain, terkadang mulutnya membalas menyedot-nyedot lidahku setelah lidahnya kusedot lembut. Sambil tetap berciuman tak terasa pakaian kami sudah pada lepas semua, keadaan kami seperti bayi baru lahir :
” Bugil ” dalam posisi berdiri. Ida menciumi leherku, lalu turun kedada lalu ia makin menunduk menciumi perutku dan sekarang dia jongkok menciumi seputaran selangkanganku trus kelerengku diciumi dan dijilati dan berlanjut pentunganku yang sudah berdiri dielus-elus, dikocok, dijilati lalu dikulum dengan rakusnya, terdengar bunyi ceepp…ceepppp…ceeppp saat Ida memainkan kulumannya.
” Ooooohhhh…..yessss…..oohhhh yesss…” aku merintih kenikmatan, memang betul-betul ”yes” kulumannya.
Luar biasa sensasi rasa kuluman dan kocokan Ida. Terasa geli-geli nikmat. Aku makin horny mendapat perlakuaannya, kepalaku sampai terdongak menikmati kenikmatan yang diberikan Ida ”oooohhh…oooohhh….!!!!” aku ngak kuat menahan birahi. Selanjutnya Ida kutarik berdiri dari jongkoknya dan gantian aku yang jongkok menghadap vaginannya, selangkangannya langsung kubuka dan kumainkan vaginanya, kujilati seluruh dinding vaginanya lalu clitorisnya kusedot-sedot, gantian aku memberi rangsangan kenikmatan ke istri muda tercintaku, air nikmatnya mengalir membuat lubang buaya becek. Ida menjerit histeris saking geli dan nikmatnya waktu clitorisnya kusedot kuat-kuat
” Maaasssssss……..!!!! maaasss………….se……ee…..ee.eedaaaaaapppppp masssss……!!!!…..lagi massss…laaa…..giiiii….!!!. rambutku dijambak-jambak menahan kenikmatan, kepalanya menggeleng-geleng menari-nari.
” Oooooh…..massss…..oohhhh…mas Ariiiiiiii…..” nyanyian yang selalu didendangkan Ida saat terangsang hebat. ” Maaassss ……ce..eee..pppaaaat maaasukkkkannn…..!!!!,” Ida mengerang ngak tahan ingin pentunganku menjelajah divaginanya.
Kemudian aku berdiri dan kaki kanannya kuangkat trus kutumpuhkan kesofa, pentungan yang sedari tadi sudah tegang kusodokan kevaginanya. Bleepppp…pentunganku masuk kelubang buaya. Kutarik lalu kumasukan….tarik…masuk….tarik…masuk…tarik….masuk…tarik…masuk… begitu seterusnya dan ditambah ciuman panas bibir kami yang membuat kami mabuk minuman keras birahi.
Nikmat luar biasa. Bosan dengan gaya gitu, lalu aku duduk di sofa dan Ida menduduki aku dengan posisi membelakangiku dan mengarahkan vaginanya kepentungan. Begitu pentungan masuk, Ida menaik turunkan tubuhnya, naik…..turun….naik…..turun…naiiikkk…..turuuuuuunnnnnnnn….lalu saat pantatnya turun yang otomatis pentunganku tenggelam, ia memutar-mutar pantatnya,
”ouuuuuuu…..hhh…..” desisku nikmat sambil kuraih gunung kembarnya lalu kuremas-remas keras, Ida menjerit-jerit : ”Oooohhh…..ooohhhhhh….masssss……massss……oooohhhh….massss…..Ariiii….!!!” makin keras Ida menekan dan memutar pantatnya, pentunganku bener-bener dibuat kelojotan keenakan.
Keringat kami begitu deras mengucur. Sebelum Ida kelelahan menaik turunkan pantatnya, kuangkat pantatnya sehingga terlepas pentunganku dan aku bangkit dari duduk lalu Ida kubopong keranjang. Ida kubaringkan lalu langsung kutindih dan kuarahkan pentuganku ke vaginanya yang sudah banjir bandang, blesss….!!! masuk lagi pentunganku kelubang buaya. Kusodok-sodok dengan kuat, payudaranya kuremas gemas. Ida makin histeris teriaknya :
” Masssssss……mass……Ariiiiiiii…….teruuuuuusss…….teruuuuuuu..ssss…massss……..!!!!” makin lama sodokanku makin kuat, kusodok dia, kugenjot dia.
Tubuh Ida ikut tergoyang seirama dengan sodokan dan genjotanku. Birahiku sudah naik keubun-ubun. Kulepaskan remasan dari payudara, kupeluk dia dan kulumat bibirnya. Kami saling melumat bibir dan saling menyedot lidah dengan panas, genjotanku makin gila.
” Oupp..upp….ughhh…..” desis kami yang terlanda birahi. ” Lalu kucium dan kuemut leher jenjangnya dengan menyodokan pentungan makin kuat, aku sudah ngak tahan lagi ingin mengeluarkan lahar panas. ”Masssss…..masssss……Ariiiiiiiiiii….massss…..Id…..aaaa…munnnn….caaaaaakkkkkk……!!!!!!” teriak Ida.
Tubuhnya tegang bergerinjal kelojotan tanda orgasmenya tiba. ” Ooooohhhhhh……ooohhhhhh….!!!!” teriakku ngak tahan menahan lahar yang meledak :
”crooooott……croooot…..crooott….croootttt…..crooot….. crooooottttt…!!!!” laharku meledak didalam vagina Ida. Aku langsung ambruk ketubuh Ida yang ada dibawah. Kami erat berpelukan menikmati puncak birahi yang kami dapat.
Pentungan masih didalam vagina yang sengaja tidak kukeluarkan, biarlah pentungan menikmati sisa-sisa kenikmatan kedutan vagina Ida dan biarlah dia mengecil lalu keluar sendiri dari vagina kekasihku. Aku ngak takut Ida hamil karena selama ia kukawini Ida ikut KB dengan dipasang kontrasepsi jenis spiral.
Kami berbaring istirahat sejenak menikmati kelelahan senggama. Oh, nikmatnya istri mudaku. Setelah istirahat sekitar 15 menit kami mandi bareng. Kalo sudah mandi bareng bisa dipastikan terjadi permainan sex lagi dannnn…..memang……..kami…….berburu ”orgasme.” Setelah selesai berburu kami pulang, Ida kuantar kerumah sakit dan aku kembali kerukoku.
Waktu berputar, hari berlalu, bulan berjalan dan tahun berganti, tak terasa setahun sudah permasalahan Ida berlarut-larut tanpa ada pemecahan masalah kesendirianya. Istriku maupun mamanya sering bertanya pada Ida tentang keacuhannya terhadap laki-laki dan Ida selalu dan selalu menjawab apa yang pernah kuajarkan : ” Biarlah waktu berjalan dengan sendirinya, jodoh akan datang juga dengan sendirinya seiring waktu berjalan ”. Yang paling bingung adalah istriku, karena istriku terlalu menyayangi adiknya yang satu ini. Dia takut Ida menjadi jomblo terus-terusan.
Saking bingungnya, istriku mempunyai ide yang betul-betul bikin aku terperanjat kaget tak menentu, waktu itu kami sedang baring-baring dikamar istriku berkata :
” Pa, aku sekarang ngerti banget mengenai hati Ida yang keras itu, sulit untuk merubah obsesi yang terlanjur melekat dihatinya.”
” Lalu gimana ma langkah yang perlu kita ambil, papa sendiri ngak tega kenapa diri papa menjadi obsesi Ida,”
” Mama punya ide untuk kebaikan masa depan Ida,” kata istriku serius banget
” Ide apa ma..?” tanyaku
” Tapi sebelum mama ungkapkan ide ini, mama mo nanya dulu ama papa.”
” Nanya apa ma ?” tiba-tiba aku merasa tidak nyaman
” Gini pa, papa kan tau kalo Ida maunya laki-laki kayak papa.”
” Iya sih, truss…”
” Nah, apakah papa selama ini ada perasaan menyenangi Ida ?”
” Ada sih ma, tapi sekedar senang terhadap adik.”
” Jujur pa,”
” Jujur ma, pernah ngak mama melihat ato mendengar suami mama selingkuh ? kataku memberi penjelasan bahwa aku adalah suami yang baik meski perkataanku ada kebohongannya.
” Makasih pa, mama dari dulu percaya kalo papa adalah suami mama yang paling the best” ujarnya mendinginkan hatiku yang sempat tidak nyaman.
” Lalu ide mama apa ?
” Kalo mama ungkapkan ide ini, tolong papa jangan marah ya,” tiba-tiba istriku ngomong agak memelas
” Sampaikan aja ma, papa ngak akan marah.”
” Bagaimana kalo Ida papa kawini aja, mama rela kog kalo dimadu karena mama sayang banget ama adik mama kasihan masa depannya.”
”Apa-apaan maa….!!!!”, kataku pura-pura marah dan aku luar biasa kagetnya mendengar istriku mengungkapkan idenya.
Kuakui bukan main bijaksananya istriku ini. Mana ada perempuan yang mau dimadu, eee yang ini malah dia sendiri yang minta dimadu. Apa ngak hebat punya istri model begini. Seorang wanita modern, wanita karir, seorang direktur.
” Maaf paa, mama lancang tapi tadikan papa janji ngak akan marah,” istriku tambah memelas. Oh my god…!!! inikah ”pucuk dicinta ulam tiba”.
” Maafkan papa juga ma, papa hanya kaget aja mendengarnya,” kataku sambil kurengkuh bahunya dan kepalanya kusandarkan kedadaku.
” Masalahnya Ida pasti jatuh cinta kepada papa dan cintanya akan dia pendam selamanya. Apakah papa setuju ?” tanya istriku
” Ya jangan sekarang suruh papa menjawab ma, masalahnya papa belum siap untuk menjawab ,”
” Ya iyalah pa, mama ngerti kog kalo papa pasti bingung.”
Asli 100 % sebenarnya aku ngak bingung malahan setuju banget dengan ide istriku, tapi aku sengaja mengulur waktu untuk memberi image pada istriku bahwa aku tidak punya perasaan apa-apa pada adiknya. Hal ini sekaligus untuk menjaga rasa cinta pada istri kalo suaminya mencintainya. Memang aku sangat mencintai istriku sekaligus mencintai adiknya.
” Papa harus berpikir baik buruknya kalo papa menerima ide mama ” lanjutku.
” Mama mengungkapkan ini karena mama tau kalo papa adalah suami yang penuh kasih sayang dengan keluarga dan tidak egois, mama juga ngak bisa menyalahkan Ida kalo dia sampe terobsesi kepada papa.
Memang papa seorang lelaki ideal untuk siapapun yang sudah merasakannya maupun melihatnya. Mama begitu bahagia menjadi istri papa” istriku memuji aku begitu tinggi padahal aku telah lama diam-diam menyakiti hatinya. Aku makin respek aja sama istri cantikku ini.
” Jangan berlebihan ma, mama juga adalah seorang istri ideal untuk siapapun, buktinya papa begitu amat sangat menyintai mama,” kataku ngak kalah memuji.
Sebulan aku bersabar mengungkapkan perasaan setujuku pada istriku, padahal waktu ia bicara idenya, aku ngak perlu berpikir panjang pasti bilang setuju. Jaim. Hal ini sudah kusampaikan ke Ida, ya otomatis Ida samimawon mendegar ide istriku, tapi dia sempat nagis mendengar kebesaran hati kakaknya yang rela dimadu. Namun aku mempunyai syarat kalo adiknya kukawini kami bertiga harus sekamar agar tidak ada rahasia yang perlu disembunyikan dan aku sengaja ungkapkan hal ini keistriku dengan tujuan kami bertiga saling membagi kasih dengan transparan karena aku tau antara istri dan adiknya saling menyayangi. Awalnya istriku bingung, lantas dia mengerti apa maksud dan tujuannya sekamar dengan madunya. Kalo Ida pasrah aja, karena dia merasa hutang budi dan bersalah.
Seminggu kemudian kami kawin ditempat penghulu disaksikan istri, adik-adiknya dan mertua perempuanku. Sebagai wali adalah adik laki-laki istriku ato kakaknya Ida. Perkawinan ini dilakukan diam-diam tanpa pesta apapun dan hanya melakukan do’a selamat aja. Mereka awalnya kaget juga, setelah dijelaskan istriku mereka malah mendukung 100% ide istriku.
Malam pertama perkawinanku, aku tidur dikamar Ida karena istriku memberi kesempatan kepada Ida untuk menikmati malam pertamanya dan hari kedua kami sekamar bertiga. Awalnya mereka agak canggung, tapi begitu napsunya masing-masing kubangkitkan, mereka sudah enjoy. Saat aku mencium bibir Ida, istriku mengulum pentunganku, kalo sudah merasa lama bermain disitu, lalu kupindahkan permainan ditempat lain saling bergantian mereka kuberi rangsangan birahi.
Soal orgasme aku tau betul membagi puncak acara permainan sex, libido Ida yang lebih tinggi biasanya kukerjai lebih dulu bila memasukan pentunganku. Ida orgasmenya lebih cepat daripada istriku. Setelah Ida tergeletak baru aku mengerjai istriku. Luar biasa nikmatnya bermain sex dengan adik kakak yang cantik-cantik. Ini bukan brasa lebih lagi tapi brasa kelebihan. Mereka sering tertawa cekikan disaat aku ejakulasi dan pentunganku gantian dijilati menghisap sisa sperma, begitu akur dan saling sayang menyayangi.
”Oh my God, thank you very much” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar