Sponsor

12/02/2015

Niken Memuaskan Birahiku

Setelah berminggü-minggü berhübüngan dengan kak Taüfik tanpa kejelasan, aküpün mülai bosan dan merasa hanya dimanfaatkan saja. Tübühkü hanya diinginkan ketika dia maü. Bahkan pernah ketika sehabismelakükan seks, dia memfoto tübüh bügilkü dan membagikan kepada teman-temannya.
cerita-sex-niken-memuaskan-birahikuCerita Sex: Niken Memuaskan Birahiku – Ist
Akü merasa jengkel dan ingin memberitahünya, namün ketika kü hübüngi, dia tidak pernah membalasnya. Tapi ketika dia ingin melakükan sex dengankü, dia terüs menghübüngikü. Dan bila aku menolaknya, dia mengancam akan menyebarlüaskan foto tersebüt ke selürüh siswa di sekolah. Aküpün hanya bisamenürütinya karena tidak maü repütasikü hancür di sekolah. Akü masük kategori 10 cewek tercantik di sekolah dengan banyak prestasi. Jadi akü terpaksa mengiküti kemaüannya karena dia jüga orang yang küsüka.
Sama seperti siang ini, ketika akü pülang sekolah. Saat itü akü sedang ada ekskül teater dan kak Taüfik jüga sedang ekskül paskibra. Tiba-tiba hapekü bergetar tanda bbm masük.
“niken,nanti kakak tünggü di depan gerbang setelah sekolah selesai ekskül. Ada yang maü kakak omongin.” isi pesan kak Taüfik.
Aküpün berpikir sejenak karena akü tahü pasti kak Taüfik ada maünya kalo menghübüngikü,tapi akü jüga ingin membicarakan tentang foto hot ku yang disebar ke teman-temannya. Aküpün membalas bbmnya, “Oke, kak. Akü jüga maü ngomong sesüatü sama kakak.”
Ekskülteater pün dibübarkan karena latihan südah selesai. Latihan hari ini cüküpmelelahkan jüga sampai sampai bajükü basah oleh keringat, sehingga bra hitamküterlihat dari lüar karena akü hanya memakai bajü kaos pütih polos yang ketat,sedangkan üntük bawahan, akü tetap memakai rok abü-abükü yang pendek. Akü pünlangsüng menüjü pintü gerbang sekolah dan menghampiri kak Taüfik yang südahmenünggü disana
“Aduh,Niken, kok pakaiannya begitu sih? Gak baik tau,” ucap kak Taufik sokperhatian.
“Gakpapa kok, kak. Tadi abis latihan terus males ganti lagi.” jawabku.
“Oh,ya udah. Yuk masuk ke mobil kakak.” ajaknya.
Akupunmasuk ke dalam mobil Jazz merah tersebut dan tak tahu mau dibawa kemana. Didalam perjalanan, kami seperti orang yang tidak saling kenal. Kami hanya diamdengan pikiran masing-masing karena aku masih jengkel kepadanya. Aku hanyasibuk mengutak-atik handphoneku dan kak Taufik fokus menyetir. Tak lama kemudian,mobil pun tiba di rumah kak Taufik dan langsung dimasukkan ke garasi. Aku turundan langsung disuruh masuk ke rumahnya.
“Dudukdisini dulu ya, anggap aja rumah sendiri. Kakakmau ke kamar sebentar.” Kak Taufik pun pergi ke kamarnya dan aku di ruangtamu.
Dimeja terlihat ada sirup satu gelas. Mungkin memang untukku karena akupun sangathaus sekali. Tanpa pikir panjang, aku langsung menenggaknya. Tak lama kemudian,kak Taufik kembali ke ruang tamu dengan masih menggunakan baju seragam. Kamipunmengobrol sebentar. Tanpa kusadari, tubuhku semakin panas dan gerah. Aku rasaada yang salah dengan minuman tadi. Namun aku mengabaikannya karena aku sudahtak sabar ingin menanyakan tentang foto bugilku. “Kak, aku boleh mintatolong gak?” tanyaku.
“Apa?”sahut kak Taufik.
“Fotokujangan kasih tau siapa-siapa dong, nanti aku dikiranya cewek murahan.” ucapku.
“Ohitu… iya, kakak juga mau ngomong itu. Kalo kamu mau liat file aslinya, ada dikomputer kamar kakak. Kamu liat aja dulu fotonya, habis itu terserah mau dihapusatau enggak. Kakak mau ke kamar mandi dulu.” jawab kakTaufik sambil meninggalkanku.
Tubuhkurasanya semakin menggila. Mungkin minuman tadi sudah dikasih obat perangsang,tapi aku tidak peduli. Aku langsung masuk ke kamarnya dan mencari file fotokudi komputer kak Taufik yang sudah menyala. Aku ingin menghapusnya dan berharaptidak ada copy-annya lagi. Namun ketika sedang mencari foto tersebut, tiba-tibaada kedua tangan memegangi tanganku dari belakang. Ketika aku menoleh untukmengetahui tangan siapa itu, pemiliknya langsung melumat bibirku.
“Mpphhh!!”desahku tertahan. Ternyata itu kak Taufik.
Akupunlangsung membalas ciumannya karena aku juga sudah sangat terangsang. Kamiberciuman dengan sangat ganas dan panas. Namun setelah beberapa saat, aku kemudianmelepaskan ciumannya.
“Kak,jangan sebar foto aku lagi ya. Aku mau kok ngapain aja asal rahasia kita jangan ada yang tau.” aku berkata kepada kak Taufik.
“Iya,Niken sayang. Kakak janji kok gak akan sebarin lagi.” balasnyasingkat dan langsung menciumku lagi.
Dibaliknya tubuhku dan dipeluknya denganerat hingga kini kami saling berhadapan berpelukan dengan lidah yang saling menghisapdan membelit. Bunyi kecap lidah kami sangat jelas terdengar. Sambil tetapberciuman, kak Taufik menggendongku menuju ke ranjangnya. Aku yang sudahterangsang hanya bisa pasrah saja. Ditidurkannya aku di kasurnya yang luastersebut. Diciuminya aku satu persatu, mulai dari kuping hingga leherku.
Akumulai mendesah pelan. “Ahhh… Kak!” Kak Taufik terus menjelajahitubuhku dengan mulutnya. Dibukanya kancing seragamku satu persatu. Diciuminyadadaku yang masih terbungkus oleh bra merah.
“Hmmm…kak, hmmm…” akupun terus mendesah.
Lalu tangan ka taufik meremaspayudaraku. Dibukanya kaitan bra yang memang berada di depan. Dan dia mulaikembali menciumi payudaraku lagi.
“Ahhhh…kak, ahhh…” Diemutnya putingku bergantian kanan dan kiri, kadang juga digigitnyakecil sampai meninggalkan bekas kemerahan.
Aku yang sudah tahu apa yang akanterjadi selanjutnya, langsung saja membuka rok abu-abuku beserta celanadalamku.
Melihathal tersebut, kak Taufik juga membuka seluruh pakaiannya dan memamerkan tubuhberototnya. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengarahkan penisnya ke mulutku.Aku pun dengan sigap membuka bibir dan memasukkan benda itu ke dalam mulutku.Kukulum penisnya dengan penuh nafsu. Kulakukan gerakan lembut dengan lidahkusambil mataku menatap ke arah kak Taufik yang sedang merintih keenakan. Kujilatujung kemaluannya dengan lidahku sambil kadang kugesekkan ke gigi-gigiku.
“Ahhh… yes, like this, honey! Ahh… holy shit!!” desisnya saat lama-lama kulumanku menjadi semakincepat.
Kumaju mundurkan kepalaku hingga dia merintih tak tahan. Kak Taifuk punmemegangi kepalaku dan ikut memaju mundurkan pinggulnya.
“Ahhhh…iya, terus! Bentar lagi kakak keluar!!” lenguhnya.
Akupun semakin semangat memblowjobnya, hingga tak lama kemudian kurasakanlahar panas memenuhi mulutku.
“Ahhhh…yes, swallow it!!” kak Taufik tetap menahan kepalaku, mau tak mau akupunharus menelan sperma tersebut.
Akukira semua ini akan berakhir cepat karena kak Taufik sudah orgame, namun ternyatadugaanku salah. Dia melepas kepalaku dan mengeluarkan penisnya yang terlihatmasih tetap tegang. Dengan kasar, dia pun mengatur posisi untuk menyetubuhiku.Dibukanya kedua pahaku lebar-lebar dan dia mengambil posisi tepat di tengah-tengahdiantara kedua pahaku. Dia siap untukmelakukan penetrasi. Dengan sekali percobaan, seluruh batang kejantanannyalangsung masuk ke dalam liang vaginaku. Ditusuknya vaginaku dengan tempo pelan untukmenyesuaikan diri.
“Ahhh… kak, ahhh… yes! Slowly!” akupunmulai mendesah pelan.
Kedua tangannya meremas kedua payudaraku dan mulutnyamencupang leherku. Tubuh kami semakin menyatu dan tempo genjotankak Taufik makin lama semakin cepat.
“Ahhh…kak, ahh… ahh… ahhh…” desahku terputus-putus mengikuti irama tusukanpenisnya.
Ketika sudah bosan dengan posisi ini, diamengangkat kakiku yang jenjang ke pundaknya. Tangannyatetap meremas kedua bongkahan payudaraku.
“Niken,ahh… you’re ahhh… so ahhh… sexy ahhh…” pujinya sambil terus memompatubuhku dengan cepat.
Aku yang disetubuhinya hanya bisa merem melek keenakansambil ikut mendesah.
Saatitulah, pas lagi enak-enaknya, tiba-tiba pintu kamar kak Taufik terbuka.
“Surprise!”
Ternyatadua orang teman kak Taufik masuk dan salah satunya ada yang membawa handycam.Akupun langsung berontak dan mencoba melepaskan diri. “Apa-apan ini? Kak,lepaskan aku!!” teriakku. Namun kak Taufik malah semakin cepat memompatubuhku dan tangannya sudah memegang kedua tanganku.
“Tenangaja, Niken. Kakak cuma mau buat kenang-kenangan kok sebelum kakak lulus.”bisiknya.
Akupunsontak kaget dan langsung melototkan mataku ke arah kak Taufik. ”Kakak gila!”umpatku.
“Sst…gak usah kaya gitu. Kakak tau kok kamu juga lagi horny kan?” tuduhnya.
Ya,aku akui itu. Bahkan, bukannya berusaha kabur, aku malah pasrah dengan apa yangakan terjadi. Dan yang lebih aneh lagi, tubuhku terasa semakin horny, mungkinkarena pengaruh minuman yang dikasih kak Taufik.
Melihatkeadaanku yang hanya pasrah di bawah tubuh kak Taufik, teman-temannya yangmemegang handycam mendekatiku dan segera merekam aksi persetubuhanku dengan kakTaufik.
“Gila, Fik. Seru juga nih ya. Ini kan adek kelas yang diincarsemua lelaki di sekolah kita? Kok lo bisa sih?” ucap temannya yangmemegang handycam.
KakTaufik tidak menjawabnya, dia terus fokus memompa tubuhku. Sementara teman yangsatunya sudah mulai melucuti pakaiannya sendiri. Terlihat badannya yang kekardan penisnya yang ukurannya hampir sama dengan punya kak Taufik menegangsempurna. Tanpa pikir panjang, dia langsung menghampiriku dan mengarahkanpenisnya ke mulutku.
Mula-mulaaku menolaknya. Aku kunci mulutku agar penisnya tidak masuk. Namun kak Taufikmencubit putingku sehingga dengan refleks akupun berteriak. “Auww!!!”Dengan cepat penis tersebut didorong ke dalam mulutku. Dan saat sudah masuk, kepalakuditahan olehnya. Dia lalu memaju mundurkan pinggulnya sehingga penisnya sepertimenyetubuhi mulutku. Aku yang sudah pasrah terpaksa harus menikmatinya.Kumainkan lidahku melingkari kepala penis tersebut dan kadang kujilati lubangkencingnya.
“Ahh…you become little slut now!” kata teman kak Taufik keenakan sambil matanyamerem-melek memandangiku.
Sedangkan temannya yang sedang merekam adegan panasini juga sudah telanjang bulat dan mengocok penisnya sendiri.
KakTaufik dan temannya tiba-tiba mengentikan gerakannya. Lalu kak Taufikmelepaskan penisnya dan membantuku bangun. Sekarang dia pindah ke belakang,sedangkan temannya yang penisnya tadi kukulum, pindah ke depan dan mengambilposisi tiduran. Aku mengerti apa yang diinginkan oleh mereka. Dengan perlahan,aku menaiki tubuh teman kak Taufik dan memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
Blessss!!!
Masuklahbenda coklat panjang itu dengan sekali hentakan. Vaginaku rasanya begitu nyeridan penuh. Tanganku segera bertumpu pada dadanya yang bidang saat aku mulaimenggoyangkan tubuhku.
“Ahh…ahhhh… ahhh… ahhh…” aku mendesah, semakin lama gerakanku menjadi semakinliar.
Aku seperti coboy yang lagi mengendarai kuda. Bedanya, yang ini kudanyaadalah manusia dan aku bertumpu pada penisnya. Teman kak Taufik memelukkusehingga kini dada kami saling menyatu. Aku cium bibirnya dan dibalas denganlidahnya yang memasuki rongga mulutku.
Tiba-tibakurasakan benda tumpul menggesek lubang anusku. Aku berusaha menoleh ke belakang,namun kepalaku tetap ditahan agar ciuman kami tidak terlepas. Kurasakan benda itu mulai memasuki anusku secara perlahan. Sangat perih karenaini untuk yang pertama kalinya. Setelah ciuman kami terlepas, barukah aku tahuternyata kak Taufik lah yang sedang berusaha memperawani lubang Anusku. Belumsempat aku memohon agar dia tidak melanjutkan, kak Taufik dengan sekali hentakanyang kencang menusukkan penisnya. Dia berhasil menerobos lubang anusku!!!
“Ngghhhhhh…!!”akupun menjerit menahan sakit, mulutku membuka membentuk huruf O.
Namunbelum selesai penderitaanku, tiba-tiba sebuah penis sudah memasuki lubang mulutku,memaksaku untuk diam.
“Mhhhhmpph!!!”
Ternyatateman kak Taufik yang memegang handycam yang melakukannya. Ia mengarahkanhandycam-nya tepat ke wajahku. Di-zoom nya wajahku yang sedang kepayahanmengulum penisnya sambil merintih keenakan. Aku yang sudah terbawa nafsu,menatap handycam tersebut dengan wajah yang sayu. Oh tidak, inikah yangdinamakan gangbang? Sangat menyiksa namun begitu nikmat.
Merekabertiga terus melakukan aktifitasnya. Tangan mereka pun bekerja semua. Ada yangmeremas payudaraku, memukul pantatku dan memegang kepalaku. Tiba-tiba penisyang ada di mulutku kurasakan semakin membesar, mungkin akan mengeluarkanspermanya. Segera kulakukan deepthroat agar penis tersebut segera menyemburkanisinya. Namun teman kak Taufik menarik penis tersebut keluar. Diambilnyatanganku dan disuruhnya aku untuk mengocoknya. Aku pun melakukannya menghadap kemukaku sambil kutoleh handycam dan mendesah,
“Ohhh… yess, a littleharder, guys! Ahh… little harder!” aku merintih kesetanan.
“Ahh…come on, faster! Ahh… kocok yang cepet! Aahhh…” pinta teman kak Taufikyang hampir menjelang orgasme.
Lalu… Crooot! Crooot! Crooot! keluarlah semua isipenis tersebut, mengenai tepat di wajah serta rambutku. Aku pun terusmengocoknya sampai penis tersebut mengkerut kecil. Lalu kumasukkan lagi ke dalammulutku untuk membersihkan sisa-sisa sperma yang masih ada. Aku sudah sangat terbawaoleh nafsu dan tidak menggunakan akal sehat lagi.
Setelah itu teman kak Taufik pun mundur danmelanjutkan merekam persetubuhan dua pria dengan satu wanita. Aku yang dihimpitdua pria serta dua penis yang menusuk lubang kemaluan dan anusku, hanya bisamendesah keenakan. Rasa perih, geli, dan nikmat bercampur menjadi satu. Setelahcukup lama, tiba-tiba kurasakan vaginaku berdenyut.
“Ahhh… come on ahh… aku udah gak kuat lagi,kak!” aku meracau seperti kesetanan.
“Ahhhh… kak, I’m cuming! I’mcuming! Ahh… yess ahh… fuck! Ahhhh…” akupun orgasme untuk pertama kalinya.
Tubuhku langsung lemas dan mereka juga berhenti menggoyangkan pinggulnya.
Tapi belum sempat aku beristirahat, tiba-tibateman kak Taufik mengambil posisi di belakangku dan kak Taufik pindah ke depan.Teman kak Taufik mengambil posisi duduk dan menarik tubuhku untuk dipangkunya.Penisnya yang besar mencoba menerobos anusku lagi. Mungkin karena sudahdiperawani oleh kak Taufik jadi tidak terasa terlalu perih.
“Nggghhhh!!” kami berdua melenguh saatpenis dan anus kami menyatu.
Dia langsung menidurkan dirinya dan diriku sehingga aku sekarang telentang di atas tubuhnya, dengan penisnya ada di dalam anusku.
Kak Taufik membuka lebar pahaku dan memasukanpenisnya ke dalam vaginaku. Dengan sekali hentakan, ambles lah seluruh batangkemaluannya ke dalam vaginaku. Oh, God! Aku akan di gangbanglagi. Kedua pria tersebut menggerakan pinggulnya masing-masing. Aku hanya bisa mendesahdengan muka pasrah dan penuh sperma. Aku tatap kamerasambil menggigit bibir bawahku agar terlihat lebih menggoda.
“Ahhh…yes, ahh… fuck me harder!” aku meracau tidak jelas karena kedua penistersebut terus menggali kedua lubangku.
Tiba-tiba kak Taufik semakinmempercepat kocokannya dan kurasa dia akan segera keluar.
“Ahhh…ahhh… kakak mau keluar!” Dia terus memompa tubuhnya semakin cepat.
Akupunjuga merasa akan orgasme. Kurasakan penis kak Taufik semakin membengkak dandinding-dinding vaginaku juga mulai berdenyut kencang.
“Aaahhhhhhhhhh…ahh… ahhhhhh!!” desahku panjang tanda orgasme.
Kak Taufik juga keluardan menumpahkan spermanya ke liang vaginaku. Temannya yang sedang memompaanusku pun berhenti untuk membiarkan aku untuk merasakan detik-detik orgasmeyang aku alami.
Cairankental keluar dari liang vaginaku. Air mani kak Taufik dan cairan orgasmekumeleleh bersatu keluar bagaikan sungai karena begitu banyaknya. Kak Taufik yangsudah orgasme melepaskan penisnya dan mendekatkan kembali ke wajahku. Akulangsung saja memegang batang yang sudah loyo itu dan memasukkannya ke dalammulutku untuk membersihkan sisa-sisa spermanya yang masih ada.
Setelahsedikit istirahat, teman kak Taufik yang penisnya masih berada di anusku mulaimenggerakkan pinggulnya kembali. Namun aku sudah sangat lelah hingga aku memohonuntuk berhenti. “Kak, aku sudah capek. Nanti lagi ya?” pintaku dengansuara lirih.
“Tanggung,kakak juga udah mau keluar nih. Lanjutin aja dulu bentar. Sekarang kamu gantiposisi ya,” sahutnya.
Akuyang sudah sangat lelah langsung berinisiatif berdiri dan membalikkan tubuhkumenghadap dirinya. Dia tetap tiduran. Aku mulai menurunkan pinggulku menujupenisnya.
“Nghhhhhhh!!!” Dengan mudah penisnya masuk ke lubang vaginaku.
Akupun langsung menaik-turunkan tubuhku dengan cepat agar dia cepat orgasme danmengakhiri ini semua.
“Ahhh…yes, ahhh… yess!” erangku yang sudah kesetanan.
Kedua tanganku meremaskedua payudaraku sendiri untuk menambahkan nikmat yang tiada tara ini.
“Iya,ahh… begitu, ahh… Niken, ahhh… terus, ahhhh…” dia memerintahkuuntuk terus memompa diriku sendiri.
“Ahhh… kak, ahhh… do you like it,baby?” aku menggodanya tanpa menurunkan tempo.
Tubuhkuterus bergoyang naik turun menikmati persetubuhan yang sangat melelahkan ini.Vaginaku mulai berdenyut lagi. Kurasa aku hampir orgasme untuk yang keduakalinya.
“Ngghhhh…kak, aku ahhh… mau keluar!” jeritku.
“Iya,terus goyangin badan kamu!”
“Akukeluarrrr… agghhhhhhh!!!”
“Kakakjuga, ahhhhhhhhh…”
Kamipunorgasme secara bersamaan. Dia melepaskan seluruh spermanya ke dalam vaginakusehingga ketika aku berdiri untuk melepaskan penisnya, spermanya yang bercampurdengan cairan vaginaku menetes melalui pangkal pahaku.
Setelahkurang lebih tiga jam aku disetubuhi, akupun mandi di rumah kak Taufik untuk menghilangkan bau sperma dan keringat kakak kelas yang ada di tubuhku. Setelah selesai mandi, aku pun meminta kak Taufik untuk memenuhi janjinya untuk tidakmenyebarkan video tersebut. Ya, untuk terakhir kalinya aku melakukan hal inidengan kak Taufik karena ia sudah lulus dan melanjutkan kuliah di luar negeri,sedangkan aku masih harus dua tahun lagi untuk meluluskan sekolah SMA-ku ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar